Rabu
15 Januari 2025 | 5 : 17

Peringati HUT Banyuwangi, Bupati Anas dan Masyarakat Napak Tilas Puputan Bayu

pdip-jatim-puputan-bayu1

BANYUWANGI – Nama Banyuwangi menjadi daerah kabupatentidak lepas dari peristiwa heroik perang Puputan Bayu, di Desa Bayu, KecamatanSonggon. Kala itu, 18 Desember 1771, para pejuang Blambangan menggelar peranghabis-habisan (puputan) melawan Belanda, di lereng timur Gunung Raung.

Belanda menemui kekalahan hebat, meski banyak pejuang Blambangan gugur. Momen bersejarah itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Banyuwangi melalui Perda yang ditetapkan DPRD Banyuwangi tahun 1995

Kini, Banyuwangi telah berusia 247 tahun. Mengenang peristiwa tahun 1771-1772 tersebut, ratusan warga mengikuti Napak Tilas Puputan Bayu di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Minggu (16/12/2018).

Ratusan warga ini berjalan dengan mengikuti jejak para pahlawan. Diantara ratusan warga, nampak hadir Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajaran SKPD. Anas berbaur dengan warga dengan berjalan hingga Wana Wisata Rowo Bayu.

Anas mengajak masyarakat untuk memaknai napak tilas Puputan Bayu sebagai spirit bagi warga Banyuwangi untuk memperjuangkan kemajuan Banyuwangi di masa depan. “Dulu para pahlawan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, kini tugas kita yaitu memperjuangkan kemajuan Banyuwangi,” ungkapnya.

Napak tilas itu, tambah Anas, ibarat penghubung antaramasa lalu, masa kini dan masa depan. “Jangan lupakan sejarah. Hal-hal dimasa lalu yang bagus, terus kita kembangkan. Program masa lalu yang bagusditambah dengan program inovasi di masa kini, akan membuat Banyuwangiberkembang menjadi lebih baik,” sambungnya.

Menurut Anas, tahun 2018 juga menjadi tahun yang sangat spesial bagi Banyuwangi setelah ditetapkannya sebagai Kabupaten Paling Inovatif di Indonesia. Salah satu hadiahnya yaitu penerbangan Internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi.

“Masih banyak pula prestasi lain yang berhasil Banyuwangi sejak awal tahun kemarin. Untuk itu, napak tilas ini harus kita jadikan momen untuk terus berkarya bagi Banyuwangi,” pinta Anas.

Sementara itu, Rowo Bayu sebagai tempat napak tilas dipilih karena pada tahun 1771 hingga 1772, tempat itu menjadi saksi bisu kegigihan rakyat Blambangan yang dipimpin Pangeran Rempeg Jogopati, Patih Jaga Lara, Sayu Wiwit mempertahankan tanah airnya dari gempuran penjajah. Bangsa Belanda meyakini perang ini sebagai perang yang paling kejam dan meminta banyak korban jiwa. Rangkaian perjuangan itulah yang kemudian menjadi momentum lahirnya Kabupaten Banyuwangi, tepatnya pada 18 Desember 1771. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dampingi Menhan Sjafrie, Bupati Malang Siap Dorong Kualitas Pendidikan Generasi Muda

MALANG – Bupati HM Sanusi mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke SMA Taruna ...
LEGISLATIF

Turun ke Trenggalek, Untari Pimpin Percepatan Penanganan Hunian Pengungsi Tanah Gerak

TRENGGALEK – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno memimpin rapat koordinasi lintas sektoral ...
KRONIK

Bupati Sugiri Resmikan Monomen Reog Ponorogo Zero Knalpot Brong

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meresmikan monumen reog “Ponorogo Zero Knalpot Brong”, Senin ...
EKSEKUTIF

Eri Cahyadi Dukung Rencana Retret bagi Kepala Daerah Terpilih

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung program pembekalan kepala daerah terpilih yang digagas Presiden ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Sahabat Kenang Kiprah Romo Benny dalam In Memoriam 100 Harinya

MALANG – Ratusan sahabat berbagai kalangan lintas umat beragama memberikan kesaksian tentang kiprah ketokohan Romo ...
KRONIK

Puan Harap TMP Bisa Jadi Gerbang Masuk Generasi Muda ke PDI Perjuangan

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani minta Taruna Merah Putih (TMP) sebagai organisasi sayap ...