MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang menggelar kegiatan Tawassul Kebangsaan untuk rmemperingati Haul Bung Karno ke-52 sekaligus menyambut Hari Santri Nasional bertempat di Pendopo Panji Kabupaten Malang pada Kamis (23/6/2022).
Rangkaian acara Tawassul Kebangsaan ini di antaranya dimarakkan Pagelaran Wayang Kulit dan pertunjukan Tari Garuda Nuswantara dari Sanggar Gong. Sebelum dimulai, Bupati Malang H.M. Sanusi memberikan gunungan kepada Ki Dalang Ardhi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi, Keluarga Besar Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU, Forkopimda Kabupaten Malang, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Malang.
Nuansa nasionalisme dan patriotisme terasa sangat kental pada saat pembukaan acara lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon bergema di Aula Pendopo Panji Kabupaten Malang. Bupati Malang menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali jasa Bung Karno, terutama perannya dalam kemerdekaan Indonesia.
“Mudah-mudahan makna dari pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan spirit bagi kita, dan semoga seluruh rangkaian acara dapat berjalan lancar serta mampu memberikan manfaat positif bagi masyarakat, bangsa dan negara, Peringatan ini harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas,” ungkap Sanusi.
Tawassul Kebangsaan ini juga sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan, untuk senantiasa mendoakan Bung Karno selaku sosok proklamator Bangsa Indonesia. Maka sebagai generasi penerus bangsa persatuan dan kesatuan menjadi hal yang wajib untuk dipertahankan.
Menurutnya keberhasilan mewujudkan kemerdekaan dahulu dapat tercapai akibat persatuan antara golongan nasionalis dan Islam. Spirit dan api perjuangan Bung Karno ini, juga harus diwariskan kepada para santri untuk bisa memberikan kontribusi positif dalam pembangunan bangsa.
“Mari kita maknai sebagai spirit, termasuk bagi para santri yang juga identik dengan generasi muda. Untuk memberikan kontribusi pemikiran positif kepada negeri ini, selagi kita masih muda, enerjik, intelek, dan kreatif,” tuturnya.
Tidak lupa, politisi Banteng ini juga berpesan kepada Lesbumi NU Kabupaten Malang agar senantiasa mampu untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencintai kebudayaan asli tanah airnya sekaligus memperkokoh rasa nasionalisme.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menambahkan, bahwa kolaborasi antara kaum nasionalis dan Islam dahulu pada saat perjuangan kemerdekaan harus terus dijaga pada era saat ini. Terlebih di era globalisasi yang terjadi saat ini, Bangsa Indonesia menghadapi berbagai gempuran ideologi dan budaya asing.
Maka api perjuangan dan semangat dari kaum nasionalis dan Islam menjadi kunci utama untuk dapat mempertahankan serta menjaga nilai-nilai dan warisan luhur bangsa Indonesia. Bahwa kelestarian budaya merupakan elemen penting dalam pelaksanaan Trisakti Bung Karno.
“Bagaimana setiap insan memiliki kepribadian yang luhur sesuai dengan ajaran-ajaran nenek moyang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini adalah tugas kita untuk menjaga agar ajaran tersebut tidak pudar dimakan zaman,” ucap wabup yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS