SURABAYA – Memperingati hari jadi Kota Surabaya ke-728, anggota DPR RI Komisi XI Indah Kurnia menjadi narasumber acara Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai.
Kegiatan dilaksanakan di Amphitheatre lantai 2 Pakuwon City Mall, Surabaya, Minggu (30/5/2021) malam, diikuti kelompok pekerja seni serta masyarakat umum Surabaya.
Dalam paparannya Indah Kurnia menyampaikan, bahwa UMKM harus terus mengedukasi diri menjadi lebih cerdas dan modern. Terutama dalam hal transaksi. Salah satu cara modern dalam hal transaksi saat ini adalah dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sebuah kanal pembayaran yang dibuat oleh Bank Indonesia.
“Kita harus memanfaatkan cara-cara modern yang lebih cerdas agar bangsa kita lebih maju lagi,” kata Indah Kurnia.
Transaksi menggunakan QRIS, lanjut kader PDI Perjuangan ini, bagian dari cara cerdas untuk memajukan UMKM Indonesia. Di era new normal, perubahan gaya hidup masyarakat lebih menyukai belanja online dibandingkan konvensional.
“Hal ini, secara masif dan sistematis telah membawa kita ke ekosistem digital. Kehadiran sistem pembayaran digital tidak dapat ditolak. Kedepan semua akan menuju kesana,” katanya.
Data transaki digital e-commerce pada kuartal I tahun 2021 menujukkan nilai sebesar 548 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp 88 triliun. Sedangkan volume transaksi digital banking pada Februari 2021 tumbuh 36,41 persen (YoY, Year on Year) mencapai 464,8 juta transaksi dan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 22,94 persen (YoY) mencapai Rp2.547,5 triliun.
“Kita harus lebih berinovasi dan digitalisasi transaksi sebagai jalan untuk mengembangkan pasar UMKM. Qris dapat digunakan dengan lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya,” jelasnya.
Indah Kurnia juga mengajak agar pelaku-pelaku UMKM segera menggunakan QRIS dan turut mensukseskan target pencapaian nasional sebanyak 12 juta pengguna QRIS. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS