KOTA MADIUN – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun Anton Kusumo mengatakan, peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 yang kerap disebut sebagai Tragedi Kudatuli merupakan satu bagian sejarah perjalanan partai sekaligus bangsa Indonesia.
Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi cikal bakal lahirnya Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan menjadi tonggak sejarah demokrasi di tanah air.
“Peringatan ini sekaligus mengajak kader partai untuk selalu mengingat sejarah. Seperti pesan Bung Karno, Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah,” kata Anton, Rabu (28/7/2021).
Selain itu, dalam masa pandemi saat ini, Anton berpesan kepada seluruh kader Banteng Kota Madiun untuk mendukung pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan selalu mematuhi protokol kesehatan 5 M.
Selain itu ikut mensukseskan vaksinasi agar kekebalan kelompok atau herd immunity segera terwujud.
“Kader PDI Perjuangan jangan lelah memberi contoh dan mengajak masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dan juga mensukseskan vaksinasi, agar Herd Immunity segera tercipta dan pandemi segera berakhir sehingga ekonomi dan seluruh sendi kehidupan kembali normal,” pesan Anton.
Sementara itu, untuk memperingati Peristiwa 27 Juli 1996, jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Madiun melakukan tabur bunga dan tahlilan untuk kirim doa kepada arwah para korban peristiwa kelabu tersebut di kantor DPC Kota Madiun, Selasa (27/7/2021) malam.
Anton Kusumo yang memimpin acara mengatakan, karena masih dalam masa PPKM Darurat level 4, peringatan tersebut sengaja digelar sederhana namun tidak mengurangi kekhidmatan dan kesakralan peringatan tragedi yang 25 tahun silam.
“Sebagai bentuk ketaatan kita kepada pemerintah, sengaja hanya jajaran pengurus DPC saja yang hadir, karena masih masa PPKM Darurat level 4,” kata Anton. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS