Minggu
12 Januari 2025 | 8 : 45

Pengamat Adi Prayitno Yakin PDI Perjuangan Tetap Bertahan sebagai Partai Besar di 2029

pdip-jatim-250112-adi-prayitno

SURABAYA – Pengamat Politik dati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno meyakini PDI Perjuangan masih menjadi partai besar yang harus diperhitungkan di 2029.

Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi pembicara pada Seminar HUT PDI Perjuangan: Refleksi 52 Tahun PadI Perjuangan “Perjalanan Panjang Serta Berliku Merawat dan Mengawal Demokrasi” di Grand Mercure Surabaya, Sabtu (11/1/2025).

“Basis PDI untuk pemilihan legislatif antara 14-16 persen, perolehan tetap di situ walaupun sempat babak belur. Ini hebat di tengah perang terbuka PDI melawan Jokowi. Ini menjelaskan kerja politik solid dan signifikan,” ungkapnya.

Sayangnya, kata Adi, hal tersebut dinilai belum maksimal jika PDI Perjuangan masih mepertahankan citra partai yang keras dan cenderung menyerang.

Adi menjelaskan, di pandangan publik, citra PDI Perjuangan terbagi dua.

Ada tokoh yang menampilkan citra keras dan menyerang. Namun ada pula yang menunjukkan citra bersahabat yang berhasil menampilkan pemilu sekadar kompetisi tanpa memengaruhi hubungan ke depan.

Menurutnya, citra inilah yang perlu evaluasi. Mengingat jumlah pemilih berusia 17-40 tahun berkisar 56 persen dan mendominasi Pemilu mendatang, maka perlu pendekatan berbeda.

“Per hari ini publik melihat PDI Perjuangan wajahnya terbelah dua. Kalau melihat Hasto dan kawan kawannya adalah wajah yang cukup marah, menyerang habis-habisan dan membabi buta. Ini jadi pertaruhan politik yang tidak mudah,” sebut Adi.

“Selama ini ada dugaan kalau galak dan agresif suaranya akan naik itu gak terkonfirmasi juga,” lanjutnya.

Pandangan politik pun telah berubah. Generasi muda tak lagi menyukai komunikasi politik yang agresif. Mereka lebih menyukai narasi edukatif yang menyenangkan.

“Membangun citra politik adalah syarat penting bagi partai karena pertarungan antara wajah PDI Perjuangan yang lunak dan keras itu perlu dipikirkan,” tambah dia.

Untuk itu tantangannya adalah mengkolaborasikan pandangan ideologis khas PDI Perjuangan dengan pembawaan yang lebih fleksibel.

“Untuk pemilih muda yang mereka tahu adalah politik penuh kesantaian tanpa huru hara. Harus mengawinkan ideologi itu dengan basis massa yang lebih fleksibel,” tuturnya.

Selain itu, peluang lainnya juga ada di ceruk pemilih kritis. Namun hal itu juga perlu sangat cermat dan penuh pertimbangan.

“Ceruk pemilih kritis dan orang yang kecewa pada pemerintah saat ini masih bisa menjadi peluang PDI Perjuangan,” ujar Adi. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Buka Latgab Kebencanaan, Mas Ipin Ajak MDMC Sosialisasikan SOP Jika Terjadi Gempa Bumi

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin membuka latihan gabungan (Latgab) Muhammadiyah Disaster ...
KRONIK

Pengamat Adi Prayitno Yakin PDI Perjuangan Tetap Bertahan sebagai Partai Besar di 2029

SURABAYA – Pengamat Politik dati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno meyakini PDI Perjuangan masih ...
KRONIK

HUT ke-52 Partai, Indriani: Semoga PDI Perjuangan Semakin Jaya dan Solid

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, menghadiri syukuran hari ulang ...
BERITA TERKINI

DPRD Banyuwangi Diminta Terbitkan Rekomendasi Penghentian Aktivitas Perkebunan Kalibendo

BANYUWANGI – Sebagai tindak lanjut keluhan masyarakat sekaligus hasil inspeksi mendadak (Sidak), Komisi IV DPRD ...
KABAR CABANG

DPC Sumenep Gelar Tumpengan HUT ke-52 PDI Perjuangan bersama PAC dan Ranting

SUMENEP – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep mengadakan syukuran dengan potong puluhan tumpeng. Kegiatan ...
KRONIK

Bambang Pacul: Pendidikan Politik Jadi Syarat Mutlak Demokrasi Ideal

SURABAYA – Ketua DPP PDI Perjuangan, Ir. Bambang Wuryanto, yang akrab disapa Bambang Pacul, menegaskan pentingnya ...