SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya mengusulkan pembangunan pintu air di Kali Surabaya, tepatnya di kawasan Wonorejo. Pembangunan pintu air yang diharapkan dimulai 2016 itu untuk mengantisipasi ancaman terjadinya defisit air Kali Surabaya yang selama ini jadi bahan baku utama air bersih bagi warga Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, jika dalam dua tahun ke depan tidak ada tambahan saarana untuk pengelolaan air, maka Surabaya terancam defisit air baku. Apalagi suplai air dari Sungai Brantas yang mengalir ke Surabaya debitnya kian hari makin berkuang.
“Apalagi kalau kemarau, debitnya sangat kecil. Kalau kita nggak tambah pengelolaan air, maka defisit air pasti akan terjadi,” kata Risma, kemarin.
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya berencana membuat pintu air di Wonorejo. Sistemnya dengan adanya pintu air di Wonorejo maka bisa diterapkan sistem buka dan tutup.
Jika pintu air di hilir itu ditutup, jelas dia, maka bisa menghalangi air laut untuk masuk ke perairan darat. Dengan begitu air tawar yang dibendung bisa dimanfaatkan oleh pemkot untuk menambah air baku untuk produksi air minum di Surabaya.
Keinginan Pemkot Surabaya mendapat dukungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. “Pemkot usul dibikinkan bendungan di hilir supaya bisa terhubung dengan PDAM di Surabaya. Bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan air minum Surabaya,” kata Basuki Hadimuljono saat meninjau pintu air di Jagir Wonokromo, Selasa lalu.
Sampai saat ini Surabaya hanya mengandalkan air dari Jasa Tirta yang diambil dari Sungai Brantas dan juga Umbulan. Namun umbulan itu jumlahnya sangat sedikit yaitu 120 meter kubik per detik.
Padahal dari data PDAM Surya Sembada Surabaya menunjukkan, konsumsi air warga Kota Surabaya dalam sehari diperkirakan mencapai 180 liter per orang per hari. Angka ini jauh diatas normal warga kota metro yang rata-rata volumenya sekitar 140 liter per hari.
Pasokan air BUMD tersebut didapat dari air permukaan yang disuplai Perum Jasa Tirta. Total pasokan mencapai 97 persen. Sisanya sebesar 3 persen dari mata air Umbulan Pasuruan. Dengan konsumsi 180 liter per orang per hari tersebut, selama 2014 total konsumsi air warga Surabaya sebanyak 214 juta meter kubik.
“Kita minta bantuan dibuatkan pintu air, supaya bisa kita buat instalasi pengolahan air minumnya. Pak Menteri sudah sampaikan kalau nggak bikin begini, kita akan kurang air baku,” ucap Risma, yang juga bakal calon wali kota dari PDI Perjuangan dalam Pilkada Surabaya 2015. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS