SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya tahun ini segera membeli 17 rumah bekas wisma lokalisasi di kawasan Dolly.
Bekas wisma juga akan digunakan untuk rumah produksi UKM dan juga sebagai ruang pamer produk UKM warga eks lokalisasi.
Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, anggaran dari APBD Pemkot Surabaya sudah disiapkan untuk membeli 17 rumah yang berlokasi di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan itu.
“Anggaran sudah disiapkan, tinggal diproses jual-belinya,” kata Risma, Minggu (14/5/2017).
Dia tidak menyebutkan detail lokasi dan nilai anggaran untuk membeli 17 rumah tersebut. Yang pasti, jelasnya, fungsi rumah tersebut sangat strategis untuk mendukung perekonomian warga eks lokalisasi.
Pemilihan wilayah juga bukan tanpa alasan. “Lokasi itu dipilih karena cukup strategis. Jadi nanti bisa memudahkan akses wisatawan yang datang ke Dolly dan Jarak ini,” jelasnya.
Dia menambahkan, 17 persil yang akan dibebaskan bakal dipugar dan akan dibuat untuk fasilitas publik demi terwujudnya kampung wisata Dolly.
Risma juga sudah memiliki gambaran mengenai konsep kampung wisata di Dolly. Misalnya. yang di pinggir jalan utama akan digunakan untuk ruang pamer.
“Jadi yang saat ini di Putat Jaya Gang Lebar bisa dipindahkan ke sana agar akses lebih mudah,” ujarnya.
Risma juga memiliki rencana untuk membangun fasilitas taman di Dolly dan Jarak. Taman tersebut bakal dibangun dari seluruh persil yang telah dibebaskan oleh pihak pemkot.
“Kita kan sudah membebaskan lahan sebanyak 200 hingga 300 persil. Karena ada persil lahan yang cukup luas yang kita bebaskan, nanti sebagian akan kita manfaatkan sebagai taman,” jelas Risma.
Saat penutupan Dolly pada 2014, Pemkot Surabaya juga membeli wisma terbesar di gang Dolly yakni Wisma Barbara.
Gedung enam lantai itu kini berubah fungsi menjadi pusat kegiatan perekonomian warga. Salah satunya menjadi pusat pembuatan sepatu di bawah naungan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya.
Selain menjadi pusat kegiatan ekonomi, gedung tersebut juga menjadi pusat kegiatan warga di bidang pendidikan dan sosial. Di antaranya menjadi tempat belajar anak-anak warga eks lokalisasi Dolly dengan bimbingan pegiat LSM. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS