Sabtu
08 Februari 2025 | 1 : 51

“Pemimpin Hebat Muncul dari Dialektika dan Pergulatan dengan Rakyat”

pdip-jatim-hasto-pembekalan-caleg-dpr

DEPOK – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta para calon anggota legislatif (caleg) mencetak sejarah untuk memenangkan pasangan Capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Caranya, caleg bergerak ke masyarakat, masuk ke ruang-ruang publik dan hadir di tengah masyarakat.

“Kuncinya bergerak ke bawah, ke masyarakat. Sampaikan salam dari Ibu Megawati, salam dari Pak Jokowi. Jadikan Bung Karno, Ibu Mega, dan Pak Jokowi sebagai narasi perjuangan dengan bergerak ke rumah-rumah rakyat,” kata Hasto, Jumat (26/10/2018).

Ajakan itu telah disampaikan di depan calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDI Perjuangan yang mengikuti Sekolah Partai, kemarin. Pembekalan terhadap caleg DPR  itu berlangsung di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

Hasto menambahkan pemimpin hebat muncul dari dialektika dan pergulatan dengan rakyat. Proklamator, Bung Karno lahir dari pergulatan di tengah rakyat, menyelami kebatinan rakyat yang saat itu terjajah, dan menyajikannya lewat tulisan penuh semangat juang.

Dia juga berkisah dan berbagi kiat tentang kepemimpinan Jokowi yang berhasil hadir bersama rakyat sehingga dipercaya menjadi wali kota, gubernur hingga menjadi presiden.

Jokowi mengatakan, kuncinya tulus menyapa rakyat dengan menyalami mereka. “The power of salaman. Kebiasaan beliau tak habis ketika beliau jadi presiden sekalipun. Maka anda pun harus bisa mengikuti demikian saat datang ke rumah-rumah,” pinta Hasto.

Dia mengakui tidak mudah menjadi caleg di pemilu dengan nuansa liberal seperti saat ini. Namun harus selalu diingat, PDIP adalah partai dengan sejarah panjang, telah mengalami berbagai peristiwa yang menggembleng mentalitas kadernya.

PDIP kini tetap kuat dengan basis massa solid, dengan kekuatan Soekarnois di belakangnya Artinya, lanjut Hasto, para caleg harus memiliki disiplin dan loyalitas yang semangatnya tak pernah mudah luruh.

Dia juga menceritakan pengalaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada masa lalu yang selalu berusaha dihambat kekuasaan, namun terus setia dengan perjuangan ideologis lewat partai.

“Bu Mega dalam masa sulit pernah berkampanye di Demak. Saat itu tidak ada yang berani datang, paling hanya sekitar 50 orang. Saat itu loyalis Bu Mega hanya berani mendengar pidato Ibu dari balik pintu dan jendela rumahnya. Itulah perjuangan dan proses jadi pemimpin. Jangan kecil hati,” tutur Hasto. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Eri Minta Wartawan Ikut Memberi Penilaian kepada Calon Kepala Dinas Pemkot Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi akan melibatkan awak media dalam penilaian calon kepala dinas di jajaran Pemkot ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Ony Dukung Festival Dai Cilik, Harap Lahirkan Generasi Berakhlak Mulia

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mendukung penuh pelaksanaan Festival Dai Cilik yang digelar di Kantor ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Soroti Manfaat Investasi PT Hailiang untuk Perekonomian Indonesia

GRESIK – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti keberlanjutan investasi besar yang dilakukan PT ...
LEGISLATIF

Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan, DPRD Surabaya Siap Pantau Harga Bahan Pokok

SURABAYA – Antisipasi adanya kenaikan harga bahan pokok mendekati bulan puasa Ramadhan, DPRD Kota Surabaya akan ...
KRONIK

Era Baru Bangkalan, Lukman Ajak Masyarakat Bersatu untuk Membangun

BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menggelar rapat pleno terbuka di kantornya untuk menetapkan ...
LEGISLATIF

Soal Guru Honorer Jombang Tak Lolos PPPK, Totok: Masih Diakomodir Jadi PPPK Paruh Waktu

JOMBANG – Ketua Komisi A DPRD Jombang, Totok Hadi Riswanto minta guru honorer di Jombang tidak khawatir soal ...