MOJOKERTO – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto memaksimalkan potensi mesin partainya untuk mendukung terwujudnya kemenangan Partai ketiga kalinya berturut-turut pada Pemilu 2024.
Salah satunya, membekali kader-kader struktural hingga level kecamatan dengan kemampuan desain grafis dan pengelolaan media sosial (medsos) partai. Diharapkan, dengan menguasai dua kemampuan ini, mereka tak hanya piawai dalam perang darat, tapi juga andal dalam perang udara.
Langkah tersebut diawali dengan menggelar pelatihan dasar desain grafis dan pengelolaan media sosial partai di rumah makan Jimbaran, Jl Bypass, Mojokerto, Sabtu (19/2/2022). Pelatihan diikuti PAC se-Kabupaten Mojokerto, badan, serta sayap PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto.
Plh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto SW Nugroho menegaskan, pihaknya serius menggelar kegiatan pelatihan ini karena di era sekarang medsos sebuah keharusan dalam berbagai kebutuhan.
Bagi partai politik, jelas Nugroho, media sosial tak hanya untuk menyiarkan kegiatan-kegiatan Partai dan kerja kader-kadernya di masyarakat. Lebih dari itu, juga sebagai media penyeimbang dan menangkal kabar-kabar hoaks yang berseliweran di dunia maya.
“Lewat penguasaan media sosial, kader PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto dapat memberikan energi positif dan menangkal hoax dengan menggaungkan ideologi Pancasila,” kata Nugroho.
Sebagai Plh Ketua DPC Kabupaten Mojokerto, Nugroho ingin memastikan di 18 struktur PAC, juga organisasi sayap dan badan partai nantinya terlatih bagaimana membuat konten media sosial partai dengan baik.
Dia juga sangat berharap agar para peserta nantinya dapat menjadi jurnalis dan fotografer andal, yang setidaknya bisa mengabarkan kerja-kerja kerakyatan yang dilakukan kader Banteng di wilayahnya masing-masing dalam upaya bersama-sama memenangkan dan membesarkan Partai.
“Karena itu, pelatihan ini akan kita tindak lanjuti. Saya sudah minta Unit Media DPC untuk membuat pelatihan lanjutan yang bisa ditempatkan di kantor DPC partai, bisa satu bulan sekali-lah,” ujarnya.
Penanggung jawab Uni Media DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menambahkan, PDIP harus adaptif terhadap pergeseran pola komunikasi elektoral.
“Kita memilih kader-kader muda yang berusia di bawah 35 tahun. Pelatihan ini membedah dasar desain grafis dalam mengelola media sosial dengan memaksimalkan penggunaan handphone,” jelas Nugroho.
“Makanya yang kita latih adalah anak-anak muda, karena mereka yang tahu apa yang disukai anak muda. Anak muda mempunyai style sendiri, sehingga nanti medsos PDI Perjuangan berwajah anak muda,” imbuh politisi yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini.
Secara elektoral pada pemilu 2024 dan seterusnya, sebut Nugroho, akan didominasi oleh pemilih muda, sehingga harus mampu mengambil hati generasi muda.
“Karena ceruk elektoral pemilu ke depan itu pemilihnya paling banyak usia muda. Jadi segmen anak muda itu sangat penting,” bebernya.
Pelatihan dasar desain grafis dan pengelolaan media sosial partai yang melibatkan narasumber dari Unit Media DPD PDIP Jatim ini juga diikuti 6 peserta dari DPC PDI Perjuangan Jombang dan 3 dari DPC Sidoarjo.
Kegiatan ini, imbuh Nugroho, pun diharapkan mampu manginspirasi DPC lainnya untuk melakukan hal yang sama.
“Sebagai Penanggung Jawab Unit Media di DPD, saya ingin ini bisa dilakukan di DPC lainnya sehingga nantinya medsos PDI Perjuangan bisa membuat hiruk pikuk dan menguasai kekuatan udara,” jelas Nugroho.
Seperti diketahui, di Jawa Timur yang telah melakukan pelatihan medsos semacam ini baru diselenggarakan oleh DPC Ngawi. (rul/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS