JAKARTA – PDI Perjuangan tidak akan terbuai melihat sejumlah survei yang menyebut elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) paling tinggi dalam Pemilu Presiden 2019.
“Kami akan bekerja lebih keras lagi,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di kantor DPP PDIP Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Sesuai survei Litbang Kompas, tingkat keterpilihan Jokowi meningkat. Bila pemilihan presiden dilaksanakan saat ini, Jokowi meraup tingkat keterpilihan 55,9 persen. Sedangkan enam bulan lalu, elektabilitas Jokowi 46,3 persen.
Sedang tingkat keterpilihan Prabowo Subianto yang pada enam bulan lalu mencapai 18,2 persen, sekarang anjlok menjadi 14,1 persen saat survei ini berlangsung.
Menurut Hasto, hasil survei tersebut menunjukkan Jokowi diterima masyarakat Indonesia. Namun partai juga mesti ikut bertanggung jawab untuk terus bergerak ke masyarakat.
“Sebab, sejatinya politik itu adalah dedikasi bagi rakyat dan bangsa,” ucap Hasto.
Dia minta kader dan partai pendukung tidak berpuas diri melihat hasil survei yang menunjukkan angka Jokowi paling tinggi. Sebab, kata dia, hasil survei tersebut masih bisa berubah ketika ada calon lain yang menjadi lawan Jokowi.
“Saat dicalonkan pada 2014 lalu, elektabilitas Jokowi cukup tinggi. Akan tetapi, kemudian saat dihadapkan dengan pasangan calon lain, otomatis (turun) karena ada dua pasangan calon,” tuturnya.
“Kemudian biasanya akan terkoreksi pada saat awal, itu hal biasa,” lanjut Hasto
Namun pemimpin di republik ini tidak mengacu pada elektabilitasnya. Sebab, menjadi pemimpin adalah keterbukaan dalam prinsip.
Selain itu, pemimpin mesti siap menghadapi semua persoalan yang ada untuk menyejahterakan rakyatnya.
“Karena itu, PDIP mencari pemimpin yang berdedikasi untuk seluruh rakyatnya. Maka akan kokoh menghadapi kompetitornya,” kata Hasto.
Sementara itu, saat dikonfirmasi wartawan mengenai elektabilitas Jokowi menyampaikan bahwa saat ini dia masih fokus bekerja.
“Sekarang masih fokus konsentrasi di kerja. Masih panjang. Nanti kalau ada tiba, ya saya akan memutuskan ya dengan seluruh partai pendukung. Tanya juga ke relawan semuanya,” ujar Jokowi, usai meninjau perumahan nelayan di Pangandaran, Jawa Barat, kemarin.
Ketika ditanya apakah mengalami kesulitan mencari pendamping calon wakil presiden (cawapres), Presiden Jokowi menjawab dengan singkat, “Gampang”. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS