JAKARTA – Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, partainya belum dapat mengumumkan 5 bakal calon gubernur (bacagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebab, saat ini DPP PDI Perjuangan tengah melakukan survei internal, baik mengenai nama-nama yang sduah mendaftar, maupun berkembangnya dinamika politik menjelang Pilkada DKI.
Survei yang dilakukan, jelas Djarot, bukan hanya untuk 27 nama yang sudah masuk dalam daftar bakal cagub PDI Perjuangan. Tapi juga seluruh dinamika politik, termasuk tokoh-tokoh yang muncul sebagai bakal cagub dan calon wakil gubernur (cawagub).
“Tidak hanya 27 calon, tetapi seluruh dinamika yang berkembang di Jakarta akan disurvei. Termasuk tokoh-tokoh yang muncul,” ujar politisi yang juga Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta itu.
Ketika ditanya wartawan, soal namanya, dan Tri Rismaharini turut dalam survei tersebut, mantan Wali Kota Blitar ini hanya menjawab singkat. “Tentunya begitu. Tentunya begitu,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDI Perjuangan DKI Gembong Warsono mengatakan, partainya masih intens melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai besar.
Menurut Gembong, saat ini PDIP masih mencermati dinamika yang berkembang di DKI Jakarta. Sehingga kader partai yang diputuskan sebagai cagub nantinya benar-benar sosok yang dikehendaki rakyat DKI Jakarta.
“Kader PDIP semua masih berpotensi, karena PDIP banyak stok kader yang terbaik yang bisa kita majukan untuk melawan Ahok. Jadi PDIP perjuangan tidak kekurangan stok kader untuk maju pada pilkada mendatang,” jelasnya.
PDIP, sebutnya, saat ini sudah melakukan melakukan komunikasi politik dengan lima partai besar, yaitu Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB. Komunikasi politik yang dibangun, jelas dia, akan lebih dimatangkan pasca-Lebaran ini.
Gembong menambahkan, beberapa waktu lalu pada pertemuan yang difasilitasi Partai Gerindra sudah terdapat beberapa kesepahaman. Pertama, kata dia, disepakati bahwa ke depannya akan melakukan penguatan peran atau fungsi dari kelima partai tersebut.
Kedua, lanjut dia, juga sudah disepakati bahwa PDIP dan Gerindra tidak mungkin mendukung calon perseorangan.
“Tinggal bagaimana ke depan, yang harus kita matangkan adalah pemahaman terhadap persoalan Jakarta. Kalau itu ada kesamaan, tinggal mencari sosok figur yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan Jakarta ke depan,” tuturnya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS