Sabtu
07 Desember 2024 | 6 : 44

PDIP Saudi Minta Pendidikan Anak TKI Dibahas saat Kunjungan Raja Salman

pdip-jatim-arie-satria-saudi

MAKKAH – Rencana kedatangan Raja Saudi Arabia Salman Bin Abdulaziz Al Su’ud ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama kedua negara dalam berbagai aspek.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Luar Nageri (DPLN) PDI Perjuangan Saudi Arabia Bidang Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa, Arie Satria Pratama mengapresiasi peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Saudi Arabia tersebut.

Dengan kedatangan Raja Salman ke Indonesia, Arie Satria berharap Pemerintah RI tidak hanya terfokus pada ekonomi saja, melainkan permasalahan perlindungan TKI dan pendidikan anak – anak TKI tidak boleh dikesampingkan.

Seperti halnya persoalan fasilitas dan SDM pendidikan anak – anak TKI di Saudi Arabia yang hingga saat ini belum ada titik terangnya seperti Sekolah Indonesia di kota Jeddah.

“Bagaimana tidak jadi persoalan, jumlah pelajar yang mencapai 1.400 siswa/i lebih dengan fasilitas gedung yang tidak mampu menampung jumlah sebanyak itu. Pada akhirnya waktu proses belajar mengajar dibagi dua shift,” jelas Arie Satria, Jumat (24/2/2017).

Selain itu, dia  pun mengungkapkan bahwa jumlah guru yang tidak sebanding dengan jumlah pelajar. Hal ini dikhawatirkan mengganggu stamina pengajar kepada anak didiknya.

Upaya pencarian gedung sudah dilakukan oleh KJRI Jeddah dibantu oleh masyarakat, tetapi belum ada titik terang di antaranya terbentur dengan peraturan negara setempat.

“Di sisi lain, mendatangkan guru tambahan dari Indonesia terkendala oleh visa,” katanya.

Arie pun berpandangan sudah saatnya pemerintah pusat turun tangan akan hal ini. Kedatangan Raja Salman ke Indonesia, sebutnya, merupakan momen yang tepat untuk membicarakan persoalan tersebut.

Apalagi, pendidikan merupakan salah satu program prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Mungkin saja setelah dibicarakan dengan Raja Salman, bisa mendapat kelonggaran. Dan atau bisa saja dengan kedermawanan Raja Salman, Sekolah Indonesia di kota Jeddah diberikan gedung atau tanah oleh kerajaan yang menjadi hak milik,” ujar Arie.

Dia menambahkan, usulan agar permasalahan pendidikan anak – anak TKI juga dibahas dalam pertemuan dengan Raja Salman, sudah disampaikan langsung oleh DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet RI Bapak Pramono Anung.

Selain Sekolah Indonesia Jeddah, masih ada beberapa Sekolah Indonesia lainnya seperti Sekolah Indonesia Makkah, Sekolah Indonesia Riyadh, Sekolah Islam Terpadu Darul Ulum, dan TPA An Nasyiriyah. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Dua Legislator Banteng Jember Kawal Upaya Pemberdayaan Petani

JEMBER – Dua legislator banteng DPRD Jember, yakni Chandra Ary Fianto dan Wahyu Prayudi Nugroho mengawal upaya ...
SEMENTARA ITU...

PPDB Zonasi, Pemkot Surabaya Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat

SURABAYA – Soal zonasi yang masih menjadi polemik dunia pendidikan di berbagai wilayah, Walikota Eri Cahyadi ...
LEGISLATIF

Legislator DPRD Jombang Mulai Reses, Donny: Sosialisasikan APBD 2025

JOMBANG – DPRD Kabupaten Jombang mengadakan rapat paripurna internal pada Kamis (5/12/2034). Agenda rapat merupakan ...
LEGISLATIF

2025 Dapil 7 Jatim Menuju Bebas Blankspot, Novita: Kado Digitalisasi untuk Pelaku UMKM & Ekraf

JAKARTA – Langkah nyata menuju masa depan digital terus digulirkan di Dapil 7 Jawa Timur. Rencana pembangunan ...
KRONIK

Pasangan Lukman-Fauzan Unggul Telak dalam Rekapitulasi KPU Bangkalan

BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk ...
EKSEKUTIF

Tujuh Kali Berturut, Banyuwangi Dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif Se-Indonesia

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi kembali dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia pada ajang ...