JAKARTA – Dalam pilkada serentak 2015 khususnya di Provinsi Jawa Timur, PDI Perjuangan hanya gagal mengusung calonnya lolos jadi kepala daerah di Kabupaten Malang.
Politisi PDIP Andreas Eddy Susetyo mengatakan tim advokasi DPD PDIP menemukan kecurangan serius atas kemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Malang, Rendra Kresna-HM Sanusi,
“Kemenangan paslon Rendra-Sanusi yang juga petahana itu banyak kecurangan. Kami, DPP PDIP pusat juga sudah merestui langkah tim hukum untuk melaporkan hal ini ke penyelenggara pemilu dan Mahkamah Konstitusi (MK). Kalau ke MK kita sudah lapor kemarin,” kata Andreas yang merupakan anggota komisi 11 DPR RI itu saat jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (20/12)
Di tempat yang sama, tim advokasi pilkada Malang PDIP Andy Firasadi mengatakan partainya tak hanya melaporkan kecurangan ke MK. Dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat.
Salah satu temuan tim-nya yang paling sistematis kata Andy, adanya anggaran yang tiba-tiba saja membengkak satu bulan jelang pilkada. Anggaran itu ada di dalam APBD pemerintah daerah Malang yakni program pendidikan SMA dan pelatihan kompetensi tenaga pendidikan.
“Bayangkan APBD tahun 2015 anggara program tersebut cuma 50 juta. Tiba-tiba di bulan September naik jadi Rp 2,9 miliar, cair di bulan November dan Desember. Ini bisa tindak pidana korupsi juga,” kata Andy.
Andy menuding panitia pengawas (Panwas) Kabupaten Malang gagal mencegah terjadinya kecurangan. Makanya kata dia, selain ke badan penyelenggara pemilu dan MK, partainya juga akan melaporkan hal ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dalih penyelewengan anggaran secara sistematis tersebut.
Sebetulnya, selain menyelewengkan anggaran APBD untuk pemilu, pasangan calon Rendra-Sanusi juga terbukti menggunakan mesin pejabat aparatur sipil di Malang.
Menurut Andy, langkah mereka untuk melaporkan hal ini ke MK, penyelenggara pemilu hingga KPK atas kecurangan di Malang sudah berhasil merangsang relawan PDIP dan masyarakat Malang untuk terus memebeberkan bukti-bukti baru kecurangan.
“Jadi intinya MK cuma salah satu pintu, kita akan lapor ke KPK karena ada indikasi korupsi dilakukan petahana yang menang di Malang,” demikian Andy. (dem/jpnn)
Sumber: kalteng.prokal.co
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS