JAKARTA– Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menolak jadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Nama Risma sendiri mengemuka setelah muncul kabar Abdullah Azwar Anas mundur dari posisi bakal calon wakil gubernur di Pilkada Jatim 2018.
“PDI Perjuangan menghormati pilihan Ibu Risma dan tugas-tugas Ibu Risma untuk menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya di Kota Surabaya,” kata Hasto, kemarin.
Apalagi menurut Hasto, Risma adalah Wali Kota Surabaya yang dicintai rakyat. “Bagaimana pun juga Surabaya dibangun oleh sebuah dialog yang panjang dengan ibu Megawati. Pilihan ibu Risma itu sudah dihormati PDI Perjuangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengutus Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat bertemu dengan tokoh-tokoh di Jatim, di mana salah satunya adalah Risma.
Sementara itu, Risma kepada wartawan mengakui pertemuan itu juga menyinggung mundurnya Anas dari calon wakil gubernur.
Hanya saja lagi-lagi dia menolak jika harus diminta meninggalkan kota Pahlawan. “Saya sudah sampaikan, mohon maaf saya masih ingin di Surabaya. Saya tidak ingin berubah,” kata Risma.
Bahkan kata Risma, sebelum pencalonan Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul Ipul-Azwar Anas ia justru yang pertama ditawari untuk Pilkada Jatim.
Risma juga mengaku sudah bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, untuk membahas Pilkada Jatim.
“Bahkan jauh-jauh hari saya sudah sampaikan bahwa saya tetap fokus di Surabaya,” kata Risma di rumah dinasnya, Sabtu (6/1/2018).
“Munculnya nama Gus Ipul – Azwar Anas itu karena saya sejak awal sudah menolak,” terangnya.
Dia juga tidak ingin waktunya tersita untuk urusan politik Pilkada Jatim. Selama ini dia fokus bekerja untuk Surabaya, bahkan Risma sampai tidak pernah mengambil cuti untuk pekerjaan di Surabaya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS