JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengimbau masyarakat bergandengan tangan untuk membumikan Pancasila sebagai dasar negara.
Hasto menyebutkan, pembumian Pancasila itu perlu dilakukan untuk menghadapi adanya pihak-pihak yang ingin mencoba mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
Hal itu ditegaskan Hasto dalam pidato pembukaan kursus politik Pancasila di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).
“Kami harapkan dengan ikut kursus politik ini bisa bergandengan tangan untuk membumikan Pancasila dan untuk menghadapi mereka yang mencoba mengganti Pancasila dengan ideologi lain,” kata Hasto, Minggu.
“Liberalisme, kapitalisme dengan berbagai upaya mengingkari Indonesia bertanah air satu bangsa satu,” tambah dia.
Kursus Politik Pancasila, jelas Hasto, diniatkan sebagai wadah untuk mengajak masyarakat melihat Pancasila dalam perspektif kesejarahan yang benar.
Menurutnya, di masa Orde Baru, sejarah Pancasila dibelokkan. Oleh karena itu, kursus politik ini mencoba untuk menghadirkan api Pancasila dalam mempersatukan bangsa. “Pancasila sebagai way of life,” tuturnya.
Melalui kursus politik ini, lanjut dia, ditampilkan Pancasila berwujud dalam ekonomi gotong royong, dalam kebudayaan, perjuangan politik yang membebaskan, hingga bagaimana Pancasila dalam politik membangun persaudaraan dunia.
“Termasuk Pancasila sebagai dasar kebijakan politik dari kepala daerah yang kami nilai berhasil dalam menjalankan Pancasila itu,” kata Hasto.
Salah satu kepala daerah yang dihadirkan untuk menceritakan pengalamannya adalah Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Dalam kursus politik angkatan kedua ini, kata Hasto, PDI Perjuangan membuka persahabatan dengan seluruh komponen masyarakat yang punya tanggung jawab kesejarahan membumikan Pancasila.
Para peserta acara itu memang kaum profesional dari berbagai latar belakang profesi mulai dari dokter, perawat, aktivis koperasi, hingga pengusaha.
“Kami harapkan, dengan seluruh kompetensinya, semua bisa dapat menjabarkan Pancasila dalam semangat kekinian,” kata Hasto.
Untuk angkatan berikutnya, Hasto mengatakan, PDI Perjuangan berencana menghadirkan kelompok informal seperti pedagang kaki lima. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS