Selasa
21 Januari 2025 | 7 : 52

PDIP Bakal Jadi Partai Pertama yang Menang Pemilu 2 Kali Berturut-turut

pdip-jatim-mega-metal

JAKARTA — PDI Perjuangan berpotensi menjadi satu-satunya partai yang menang pemilu dua kali berturut-turut sejak reformasi. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, PDIP jadi pemenang pileg 2019.

Dalam survei LSI yang dilakukan 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi, pertanyaan yang diajukan adalah apabila pileg dilakukan hari ini, partai manakah yang akan dipilih. Hasilnya, sebanyak 24,8 persen responden memilih PDI Perjuangan.

“PDIP berpotensi menjadi partai pertama yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut. Sejak reformasi, dari empat kali pemilu, tidak ada satu pun parpol yang memenangi pemilu dua kali secara berturut-turut,” ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Adjie mencatat, pada Pemilu 1999, PDIP menjadi pemenang dengan perolehan suara sebesar 33,7 persen. Pada Pemilu 2004, PDIP kalah dari Partai Golkar yang mendapatkan perolehan suara 21,6 persen.

Kemudian, Pemilu 2009 dimenang Partai Demokrat. PDI-P kembali menjadi pemenang pada Pemilu 2014.

“PDI-P berpotensi keluar dari kutukan juara bertahan partai-partai pemenang pemilu di era reformasi,” paparnya.

Di sisi lain, Adjie memaparkan, Gerindra berpotensi menempati posisi kedua dalam Pemilu 2019 dengan dukungan sebesar 13,1 persen. Sementara Golkar berada di peringkat ketiga dengan dukungan sebesar 11,3 persen.

Sementara itu, elektabilitas PKB sebesar 6,7 persen, Demokrat 5,2 persen, PKS 3,9 persen, dan PPP sebesar 3,2 persen. Sedang elektabilitas Nasdem, Perindo, PAN, Hanura, PBB, PSI, Berkarya, Garuda, dan PKPI berada di bawah 2,2 persen.

Meski demikian, kata Adjie, masih ada 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pemilu 2019. Oleh karena itu, ia menilai masih ada upaya bagi partai-partai untuk mengubah peta dukungan jelang Pileg 2019.

Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.

Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Soal Kepuasan Publik di 100 Hari Prabowo, Puan: Tantangan untuk Kerja Lebih Keras

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendapat ...
KRONIK

DPD PDI Perjuangan Jatim Berbagi Kebahagiaan Natal di Panti Asuhan Kasih Agape

SURABAYA – Memperingati Hari Raya Natal 2024, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar aksi ...
LEGISLATIF

Desak Klarifikasi HGB di Atas Laut, DPRD Jatim Segera Panggil Pemprov dan BPN

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengecam keberadaan hak guna bangunan (HGB) di atas ...
LEGISLATIF

Komisi I DPRD Sumenep Koordinasi dengan OPD Mitra Kerja

SUMENEP – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengatakan bahwa ...
LEGISLATIF

Libur Panjang, Martin Hamonangan Minta Pemprov Antisipasi Terjadinya Bencana

SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Homonangan, mendesak Dinas Perhubungan dan Dinas PU Bina Marga ...
HEADLINE

Soekarno Run Digelar Lagi Tahun Ini di 13 Dapil se-Jatim

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur kembali menggelar Soekarno Run serentak di 13 daerah pemilihan (dapil) ...