BONDOWOSO – Memperingati Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Bondowoso menggelar acara bedah buka “Nasionalisme ala Soekarno dan Tan Malaka” di Wisma Wabup, Rabu (23/6/2021).
Ketua PDI Perjuangan Bondowoso, Irwan Bachtiar mengatakan, buku “Nasionalisme ala Bunga Karno dan Tan Malaka” adalah satu karya yang akan menumbuhkan pemahaman baru tentang bagaimana Founding Father membangun Nasionalisme yang dapat diterima oleh rakyat, sehingga membawa kemerdekaan bagi Indonesia.
“Buku yang mengulas tentang Nasionalisme ala Bung Karno dan tan Malaka ini, adalah buku yang menarik. Dalam buku ini, kita akan disuguhkan perspektif baru tentang bagaimana aliran pemikiran Soekarno dan Tan Malaka dapat membangun pengaruh Nasionalisme untuk rakyat, hingga mampu membawa kemerdekaan bagi Indonesia,” ujar Irwan.
Sedangkan menurut Taufik Hidayat, penulis buku “Nasionalisme ala Bung Karno dan Tan Malaka”, memaparkan, bahwa pertemuan dari dua aliran pemikiran Tan Malaka dan Soekarno tentang konsep Nasionalisme Indonesia, jika ditelusuri memiliki pandangan Nasionalisme yang identik.
Tan Malaka dan Soekarno sama-sama berpandangan, Nasionalisme Indonesia memiliki coraknya sendiri, yaitu mengedepankan nilai humanisme. Hal itu berbeda dengan konsep Nasionalisme yang tidak bercorak Chauvinis ala barat.
“Dalam buku ini saya ingin mengurai bagaimana dua tokoh besar Indonesia, Tan Malaka dan Soekarno sama-sama memiliki pandangan yang identik tentang konsep Nasionalisme Indonesia, yang menarik dari buku ini adalah bagaimana akan ditampilkannya Sosok Tan Malaka yang lebih dikenal dengan sosialismenya, ternyata memiliki andil besar dalam mengonsep Nasionalisme,” jelasnya.
Sementara Wakabid Pemuda dan Olahraga PDI Perjuangan Bondowoso, Irsan Mirwanda Bachtiar, menjelaskan, acara bedah buku itu merupakan satu langkah yang dilakukan PDI Perjuangan Bondowoso untuk tetap mempertahankan budaya literasi.
Menurutnya di tengah gempuran kemajuan teknologi seperti saat ini, peran buku sudah jauh berkurang. Untuk mendapatkan informasi, orang-orang lebih banyak dimudahkan dengan tayangan digital.
“Kegiatan ini kami lakukan sebagai salah satu cara untuk tetap mempertahankan budaya literasi, di mana saat ini, kemajuan teknologi yang mempermudah mengakses informasi, membuat orang semakin jarang membaca buku dan mendiskusikannya,” terangnya.
Karena itu, imbuh Irsan, guna terus menciptakan ruang-ruang berkembangnya minat leterasi.
“Kegiatan bedah buku dan diskusi semacam ini akan terus digalakkan oleh PDI Perjuangan Bondowoso,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS