NGAWI – Musim kemarau panjang ditengah fenomena El-Nino tak bikin produksi gabah Kabupaten Ngawi susut. Di masa panen, paruh akhir 2023, Kabupaten Ngawi kembali berdaulat soal pangan.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, saat panen raya di Desa Sukowiyono, Padas, bersama Pangdam V Brawijaya menyampaikan, indeks pertanian di Ngawi mencapai 2,88. Kemudian untuk produktivitas mencapai 7,8.
“Kurang lebih produksi produksi gabah mencapai 920 ribu ton per tahun,” kata Bupati Ony kepada awak media, pada Rabu kemarin (1/11/2023).
Kabupaten Ngawi saat ini kembali menduduki peringkat pertama terkait produksi padi di tingkat Jawa Timur, dan tertinggi sebagai daerah penghasil padi tingkat nasional.
Bupati Ngawi kader PDI Perjuangan tersebut menyatakan, melalui program kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan Kabupaten Ngawi mampu menghasilkan produksi beras tertinggi nasional.
Di samping itu, keberhasilan Kabupaten Ngawi mempertahankan capaian sebagai lumbung pangan tidak lepas dari peran berbagai pihak. Terutama para petani, serta dukungan stakeholder hingga tingkat pusat.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada petani Kabupaten Ngawi dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga ketersediaan pangan sehingga membawa Ngawi sebagai lumbung pangan Jawa Timur dan Nasional,” terang Bupati Ony.

Sementara itu, Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen Farid Makruf memuji para petani Ngawi. Menurutnya, para petani Ngawi begitu tangguh, dalam menghadapi musim kemarau dan el Nino.
Mayjen Farid Makruf juga meminta jajarannya untuk terus membantu para petani. Anggota TNI diminta untuk mendampingi para petani.
“Kami mempunyai program ketahanan pangan, maka saya memerintahkan Danrem, Kodim melalui Babinsa untuk membantu kesulitan para petani,” kata Mayjen Farid Makruf saat panen raya bersama Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS