PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menghadiri panen raya jagung Hibrida Bhayangkara Tahap II di lahan Jalan Serakung, Kelurahan Purbosuman, Senin (21/4/2025).
Panen raya ini juga dihadiri Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono, seluruh kapolsek, PT Ponorogo Agro Mandiri, hingga Perhutani.
Bupati Sugiri menyampaikan apresiasi terhadap Polres Ponorogo. Panen jagung di lahan milik Polres Ponorogo tersebut sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Di sisi lain, benih Bhayangkara adalah produk petani lokal.
“Benih Bhayangakra ini kan ndilalah produksi di Ponorogo, maka tugasnya bagaimana mengembangkan produk sendiri. Ini sudah dicontohkan kapolres dan ini keren banget,” ujar Sugiri.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, keunggulan varietas jagung Bhayangkara adalah mampu menghasilkan 10-12 ton hasil panen per hektare-nya. Pun, lebih dari 20 hari masa panen, hasilnya juga masih kokoh.
“Warnanya menggoda banget. Ini harusnya dipanen 20 hari yang lalu, tapi sekarang dipanen masih tangguh. Ke depan saya imbau pakai produk sendiri biar ketahanan pangan dari sisi jagung terwujud,” jelasnya.
Untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, Sugiri menginstruksikan setiap desa menanam 1 hektare, sehingga ditotal ada 307 hektare se-Ponorogo.
“Ini tanggung jawab camat masing-masing sama dinas pertanian. Monggo gunakan jagung dalam negeri. Namanya Bhayangkara. Ini produk sendiri, ya kita pakai sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengatakan bahwa penanaman lanjutan akan dilakukan serentak di 21 kecamatan se-Ponorogo, dengan polres mengelola lahan 10 hektare, lalu masing-masing polsek mengelola 1 hektare.
“Ini bibit perdana yang diresmikan perdana di seluruh Indonesia. Apa yang jadi program bapak presiden bisa terlaksana dengan baik, khususnya proses program ketahanan pangan di bidang jagung,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS