JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para bupati dan kepala dinas, bahwa sudah tidak zamannya lagi mengurus perizinan berusaha itu berminggu-minggu, berbulan-bulan, apalagi bertahun-tahun.
“Apa gunanya sistem online yang ada kalau mengurus izin masih lebih dari sebulan. Investor mana yang mau datang ke sebuah daerah kalau keadaan seperti sekarang ini masih kita terus-teruskan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas XI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Jumat (6/7/2018).
Jokowi menjelaskan, bahwa pemerintah pusat telah membuat Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) yang dalam minggu-minggu ini akan diluncurkan.
“Nanti akan bisa di-trace, dari mulai pemerintah pusat, provinsi, sampai kabupaten/kota, bisa usut semuanya, di mana yang terhambat, kenapa terhambat,” jelasnya.
Dia menegaskan, zamannya sekarang ini adalah zaman serba cepat. Sekarang ini, menurut Jokowi, bukan lagi negara besar mengalahkan negara kecil atau negara kuat mengalahkan negara lemah. Tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
“Kuncinya di situ, kecepatan. Kecepatan bertindak dan kecepatan melayani. Pola pikir seperti itu harus kita miliki. Tanpa pola pikir seperti itu, jangan berani berbicara lagi mengenai daya saing,” jelas Jokowi.
Pada kesempatan itu dia mengingatkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan besar yang harus diselesaikan. Angka kemiskinan, meskipun dari tahun ke tahun bisa diturunkan, tetapi menurut presiden masih pada posisi yang tinggi.
“Tahun 2015 pada angka 11,13. Tahun 2016 pada angka 10,7. Tahun 2017 kemarin pada angka 10,12. Dan kita harapkan tahun ini angkanya turun menjadi 1 digit,” tegasnya.
Angka pengangguran juga turun dari tahun ke tahun, yang di tahun 2015 pada angka 7,56 sementara pada Februari 2018 sudah berada pada angka 6,87. “Ini masih pekerjaan besar kita bersama,” ucap Jokowi.
Presiden menegaskan, bahwa sekarang ini kunci jika ingin pertumbuhan ekonomi baik itu hanya 2 (dua), yaitu investasi dan ekspor. Investasi itu, lanjutnya, akan datang kalau semua melayani para investor dengan baik, kecepatan perizinan bisa diberikan kepada investor, apalagi ekspor.
Karena itu, kalau ada investasi yang orientasinya ekspor, Jokowi menegaskan agar langsung diberikan (izin) detik itu juga, karena ini akan memperbaiki neraca perdagangan yang sekarang ini masih defisit, lebih banyak impor dari ekspor.
“Ini yang harus kita perbaiki bersama-sama. Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bekerja bersama-sama,” tutur Jokowi.
Hadir dalam acara pembukaan itu antara lain Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS