NGAWI – Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Ngawi sekaligus Wakil Bupati setempat, Dwi Rianto Jatmiko merasa prihatin dengan kejadian oknum pendekar pencak silat yang berulah di wilayah Ngawi baru-baru ini. Pria yang karib disapa Mas Antok tersebut meminta kejadian tersebut bisa ditangani aparat penegak hukum.
Informasi yang berhasil dihimpun, oknum organisasi pencak silat membuat kerusuhan di wilayah Kabupaten Ngawi. Akibat kejadian itu, sejumlah warga dilaporkan terluka, dan kendaraan bermotor dibakar masa.
Dalam keterangannya, Mas Antok merasa prihatin masih ada kejadian yang tidak mencerminkan kepribadian pendekar pencak silat.
“Sebagai ketua IPSI Kabupaten Ngawi, kami sampaikan sangat prihatin, masih adanya oknum pencak silat yang meresahkan, mencederai, dan merugikan orang lain,” kata Mas Antok dalam keterangannya, pada Minggu (5/3/2023).
Menurut Mas Antok, perilaku oknum pencak silat yang meresahkan warga Ngawi beberapa hari terakhir bukanlah sikap ksatria pesilat. Perilaku itu, lanjut Mas Antok, jauh dari kaidah-kaidah ajaran pencak silat yang luhur.
“Perilaku yang merugikan, mencederai orang lain, jauh dari ajaran pencak silat,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu.
Mas Antok yang juga Wakil Bupati Ngawi itu meminta kepada organisasi pencak silat PSHT untuk tetap tenang. Dirinya meminta para pendekar di Ngawi agar tidak terprovokasi.
Mas Antok menyampaikan, atas kejadian rusuh oknum pencak silat tersebut, pihak aparat kepolisian sudah bergerak untuk mengusutnya.
“Aparat kepolisian sudah bergerak menangani kejadian ini. Dan kita sudah sepakat, menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum,” papar Dwi Rianto Jatmiko ketua IPSI Ngawi. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS