Rabu
26 Maret 2025 | 1 : 11

Mimbar Bebas Tolak Politik Dinasti, Mahasiswa: Seluruh Desa, Tiap Titik akan Melawan

PDIP-Jatim-BEM-UI-06122023

SURABAYA – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Selamatkan Demokrasi (Gemas’d) menggelar mimbar bebas untuk tolak politik dinasti di halaman parkir Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag), Rabu (6/12/2023).

Para mahasiswa berasal dari Untag Surabaya, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya, serta perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), dan perwakilan BEM universitas di Jawa Timur.

Hadir juga dalam mimbar bebas tersebut, seniman Butet Kartaredjasa, seniman Eros Djarot, pegiat media sosial Alifurrahman, Aryo Seno, dan lainnya.

Dalam keterangannya kepada media, Butet Kartaredjasa menyampaikan pengalamannya mendapatkan intimidasi saat menggelar pertunjukan seni. Menurutnya, hal tersebut sudah merusak wajah demokrasi.

“Sejak 98, ketika rezim militer itu selesai, setiap saya bikin seni pertunjukan siapapun, bukan hanya saya, tidak perlu lagi ada izin yang ribet. Semua berjalan normal,” ujar Butet saat konferensi pers.

Tapi dalam pertunjukannya yang ke-41, tambah Butet, dirinya diminta untuk menandatangi surat, yang salah satu itemnya melarangnya untuk berbicara perihal politik.

“Seminggu sebelumnya saya harus menanda tangani surat yang salah satu itemnya berbunyi saya harus mematuhi tidak bicara politik. Acara saya tidak boleh ada kampanye, tidak boleh ada tanda gambar, tidak boleh ada urusan pemilu, memang tidak. Tapi saya tidak boleh bicara politik,” terangnya.

“Baru kali ini sejak 98 polisi menambahkan redaksional itu dan saya menanda tangani,” lanjut Butet.

Pada mimbar bebas tersebut para mahasiswa saling bergantian dalam menyampaikan orasinya. Seperti Presiden BEM UI, Melki Sedek Huang, yang menyampaikan, bahwa aksi di Surabaya hanyalah sebagian kecil dari aksi massa yang akan terjadi di Indonesia dalam perjuangan meluruskan demokrasi.

“Kali ini di Surabaya, hanyalah kobaran api kecil dari besarnya kobaran api kesadaran di seluruh Indonesia. Di seluruh desa-desa, hari ini tiap titik di Indonesia akan melawan, Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, semua kota di Indonesia sudah melawan,” terangnya.

“Hari ini masyarakat akan bergabung, masyarakat sipil akan berkonsolidasi. Suara rakyat adalah suara Tuhan,” tandasnya. (alfian/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Apresiasi Perjuangan Kader pada Pilkada 2024, DPC Kabupaten Blitar Bagikan 3.600 Bingkisan Lebaran

BLITAR – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Blitar menggelar acara buka puasa bersama sekaligus ...
SEMENTARA ITU...

Wujudkan Kabupaten Kediri Bebas Kemiskinan Ekstrem, Mas Dhito Serukan Semangat Sinergitas

KEDIRI – Bertepatan dengan peringatan hari jadi ke-1221 Kabupaten Kediri, Bupati Hanindhito Himawan Pramana ...
LEGISLATIF

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Minta Kadis PU BMSDA Jember Pelototi Anggaran Perbaikan Jalan

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Edy Cahyo Purnomo minta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina ...
LEGISLATIF

HUT ke-111 Kota Malang, Ketua DPRD Salurkan Santunan kepada 111 Anak Yatim

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siraduhita menyalurkan santunan kepada 111 anak yatim, Selasa ...
EKSEKUTIF

LKPJ 2024 Disetujui, Ning Ita Komitmen Penuhi Rekomendasi DPRD Kota Mojokerto

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Mojokerto yang membahas Pengambilan ...
LEGISLATIF

Fery Sudarsono Imbau ASN Tak Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik ke Luar Daerah

MADIUN – Ketua DPRD Kabupaten Madiun, Fery Sudarsono, mengimbau aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan ...