BATU – Jawa Timur memiliki kekayaan yang luar biasa akan keanekaragaman seni dan budaya. Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan, Deni Wicaksono, menerangkan, secara tipologi, masyarakat Jawa Timur terbagi dalam empat basis kebudayaan dominan, yaitu Mataraman, Arek, Tapal Kuda, dan Madura.
Kekayaan dan keanekaragaman budaya ini lambat laun semakin terkikis oleh perkembangan zaman yang diiringi oleh derasnya berbagai arus informasi, pengetahuan, dan budaya dari luar negeri. Tak ayal, budaya asli daerah semakin sepi peminat. Di tengah menurunnya minat masyarakat akan budaya peninggalan nenek moyangnya, terdapat oknum dari luar negeri yang mencoba mengklaim kekayaan budaya Indonesia, seperti Reog Ponorogo, Batik, dan yang paling akhir wayang.
“Ketika pagelaran wayang diklaim oleh orang lain, bangsa lain, banyak yang memprotes. Namun justru berbanding terbalik, ketika diminta untuk melestarikan dan menjaga budaya sepi peminat. Ini berbanding terbalik,” kata Deni Wicaksono, Sabtu (18/10/2021).
Karenanya, ia berharap, BKN PDI Perjuangan tidak hanya menjaga budaya dan tradisi peninggalan nenek moyang, tetapi juga memiliki tanggungjawab untuk menguatkan dan menarik minat generasi penerus bangsa akan budaya asli negerinya.
“Bagaimana BKN bisa mengambil ruang untuk bisa punya peran lebih. Sehingga PDI Perjuangan punya pengaruh dan peran lebih di tengah-tengah masyatakat terutama para pelaku budaya dan seni,” ujarnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu meyakini, bahwa kekuasaan yang hari ini didapatkan oleh kader-kader PDI Perjuangan mulai dari tingkat pusat hingga daerah itu diperoleh atas kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap kader-kader partai banteng.
Karen itu, dia meminta kepada seluruh kader untuk bisa memanfaatkan kekuasaan yang diperolehnya, untuk dapat dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Yang di dalamnya juga memperhatikan kebutuhan para pelaku seni dan budaya.
“Harapan saya, bapak-ibu sekalian bisa merumuskan kegiatan, gerakan konkret. Gerakan seni dan kebudayaan bisa memiliki bargain yang tinggi. Ayo kita bagun gerakan bersama,” jelas anggota komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
“Kami, di DPD PDI Perjuangan Jatim, Insya Allah bersama dengan Mas Ony, akan mengawal itu. Bagaimana agenda politik dan budaya itu bisa menyatu dan melengkapi satu sama lain,” tutup Deni. (ace/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS