Selasa
26 November 2024 | 9 : 26

Mega Singgung Keterwakilan Perempuan hingga Bahaya Narkoba

pdip jatim - megawati s

pdip jatim - megawati sJAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai keterwakilan perempuan di bidang politik masih sangat kurang. Dia menyebut, belum terpenuhinya keterwakilan sebagaimana amanat undang-undang, yakni 30 persen, karena masih banyak kendala.

“Menurut saya saat ini, belum 30 persen. Faktanya kita belum bisa mencapai paling tidak 15 persen. Artinya setengahnya saja belum,” kata Megawati di acara peringatan Hari Ibu, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Megawati, kendala yang menghalangi kaum perempuan di antaranya keterikatannya pada adat istiadat, dan budaya. Kaum perempuan juga masih banyak yang tidak mau terjun ke politik.

“Hingga kini kaum perempuan Indonesia masih terbelenggu budaya feodal, kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi politik, sosial, ekonomi,” ujar Mega, yang pada kesempatan itu juga mengajak perempuan Indonesia bangkit dan bersatu guna memperbaiki nasib mereka.

Baca juga: Hari Ibu, Megawati Berikan Penghargaan Sarinah Award kepada 10 Perempuan

Mega juga minta kaum perempuan berperan secara cerdas dalam memecahkan persoalan bangsa, mulai dari bahaya narkoba hingga HIV/Aids. Sebab, jelasnya, masalah narkoba saat ini sudah berada dalam zona merah, atau zona berbahaya.

“Yang membahayakan itu narkoba bercampur HIV/Aids. Apa ini dibiarkan? Kita nanti pasti akan kehilangan satu generasi,” tegasnya.

Dia prihatin dengan maraknya peredaran narkoba di Indonesia. “Ada 4 juta orang, 1,2 juta orang tidak bisa lagi direhabilitasi, dan 40-50 orang meninggal akibat narkoba,” urainya.

Terkait bahaya narkoba, Megawati menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang menolak grasi 64 terpidana mati kasus narkoba. Menurutnya, negara tidak boleh kalah dengan seluruh sindikat narkoba.

Tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan narkoba, tambah Mega, penting untuk menyelamatkan masa depan generasi bangsa. “Perang candu gaya baru ini adalah sebuah modus dan tata cara merusak bangsa Indonesia dengan biaya murah dan menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa,” ucap Megawati. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...