MALANG – Abdul Qodir, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD 2025–2029 DPRD Kabupaten Malang dalam sidang paripurna, Jumat (6/6/2025).
Momen terpilihnya politisi muda yang akrab disapa Adeng ini minim gesekan dan penuh makna strategis. Bahkan penunjukannya juga terbilang cepat hanya berlangsung dalam waktu 3 hari, tanpa dinamika politik yang kerap penuh intrik dan rivalitas.
Nama Adeng kali pertama diusulkan oleh Fraksi Golkar. Dukungan kian solid saat Fraksi PKB ikut memberi restu. Sementara PDIP sendiri juga langsung “mengunci” arah suara kepada Adeng.
Hanya Fraksi Gerindra saja yang mengajukan nama alternatif yakni Zia Ulhaq. Namun, suara yang terkumpul dari internal fraksi dan dua anggota NasDem tak cukup mengimbangi derasnya arus dukungan ke Adeng.
Akhirnya, proses aklamasi terjadi dan panggung pun diberikan sepenuhnya kepada politisi yang dikenal vokal dan tajam dalam urusan pelayanan publik serta pengawasan anggaran tersebut.
Dalam pidato perdananya, Adeng menegaskan komitmennya untuk memimpin pansus dengan pendekatan progresif dan inklusif.
“RPJMD bukan sekadar dokumen. Ini pedoman ideologis. Kita bicara arah pembangunan, bukan hanya target indikator,” tegas Adeng.’
Dia meyakinkan seluruh anggota bahwa tanggung jawab yang dipikulnya terdiri dari “70 persen keteguhan memanggul amanah, 25 persen keprihatinan, dan 5 persen kebanggaan”. Kalimat itu sontak disambut tepuk tangan dari sejumlah anggota dewan yang hadir.
Baginya, kebanggaan hanya pantas jika diikuti kerja nyata yang berpihak kepada rakyat. Adeng berjanji, proses penyusunan RPJMD tak akan sekadar jadi urusan birokrasi meja kantor.
“Saya pastikan, kita akan menyerap langsung aspirasi warga. Pansus ini akan mendatangi titik-titik terdampak pembangunan, bukan hanya memoles angka dan narasi indah,” tegasnya.
RPJMD 2025–2029 Kabupaten Malang sendiri akan menjadi dokumen sentral pembangunan lima tahun ke depan. Ia akan mengarahkan kebijakan di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga perlindungan sosial dan menggenjot pendapatan daerah.
Kini, dengan kehadiran Adeng dalam kemudi pansus, publik menaruh harapan besar arah pembangunan Kabupaten Malang ke depan tak hanya ideal di atas kertas. Tapi juga menjawab kebutuhan nyata warga hingga ke tapal batas desa sekali pun. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS