BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono menghadiri acara Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong ke XII di Candi Palah Penataran, Selasa (27/6/2023).
Acara budaya tersebut merupakan tradisi rutin yang setiap tahun diselenggarakan oleh Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya (LP2BN) bekerja sama dengan Badan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan lembaga lainnya.
Peserta kirab kali ini berasal dari berbagai daerah, mulai dari Surabaya, Malang, Pasuruan, Kediri, Sidoarjo. Bahkan beberapa juga berasal dari luar Jawa Timur, yakni Jakarta dan Kalimantan.

Selain itu, terdapat juga tamu kehormatan dari Keraton Yogyakarta, Solo dan Padjajaran serta ada juga yang berasal dari Eropa.
Tak lupa, acara ini juga dihadiri Kusnadi, Ketua DPRD Jawa Timur.
“Kirab Tumpeng Agung Nusantara ini diawali dari start Bale Kambang, Modangan kemudian menuju lokasi utama yaitu Candi Palah Penataran, kurang lebih berjarak 3 km,” jelas Guntur saat dihubungi oleh tim media ini, Jumat (30/6/2023).

Pria yang juga menjabat Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu mengatakan, tujuan dari diadakannya Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong adalah untuk menjaga atau nguri-uri budaya Jawa yang merupakan warisan dari leluhur.
Selain itu, juga bermaksud untuk memperingati berdirinya Candi Palah Penataran sebagai situs sejarah sekaligus budaya yang ada di Indonesia.
“Sesuai dengan sambutan yang disampaikan oleh Sekda Kabupaten Blitar, bahwa Candi Palah Penataran telah berdiri selama kurang lebih 800 tahun sekian, yang itu artinya harus kita jaga keberadaan dan kesakralanya sebagai peninggalan leluhur bangsa,” ujarnya.

Guntur berharap, dengan diadakannya kegiatan tersebut dapat menjadi moment pendidikan dan pengenalan sejarah bangsa bagi masyarakat umum terutama pemuda yang merupakan generasi penerus.
Sebab, Jawa adalah wilayah yang memiliki banyak kebudayaan beragam, yang didalamnya terkandung nilai-nilai luhur bangsa yang harus diwarisi oleh generasi penerus.
“Sebagai orang Jawa, kita memiliki tanggung jawab moral untuk terus mewarisi dan meneruskan budaya yang ada. Jangan sampai Jawa kehilangan budayanya, atau sering kita sebut ‘ojo sampe jowo ilang jowone’,” pungkas Guntur. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS