MOJOKERTO – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto berkomiten untuk memajukan sektor pertanian di wilayah Mojokerto dengan aktif melakukan pendampingan terhadap petani dan membuat troobosan baru di sektor pertanian.
Wakabid Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan hidup, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, Hasyim As’ari, menjelaskan, untuk mewujudkan komitmen tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan anggota komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar, anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD, baik di kabupaten maupun di provinsi.
“Kita aktif melakukan pembinaan pada petani di Mojokerto, tentunya sesuai dengan arahan Partai. Kita selalu menyampaikan perkembangan teknogi pertanian terkini, ini komitmen kita untuk bisa memajukan petani di Mojokerto,” terang Hasyim, Selasa (5/10/2021).
Hasyim menjelaskan, di antaranya pendampingan pada kelompok tani dalam menanam padi unggulan sampai panen, sehingga menjadi percontohan di kabupaten Mojokerto.
“Salah satu kelompok tani yang kita damping itu, alhamdulillah, beberapa hari lalu bisa melakukan panen raya padi varietas unggulan di atas lahan 10 hektar. Itu berkat gotong royong antara anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten,” jelas Hasyim.
“Ada 5 varietas padi unggulan, yaitu Inpari 32 HDB, Inpari 42 Agritan GSR, Inpari 45 Dirgahayu, IR Nutrizinc, dan Pamelen (Padi Merah Pulen). Bahkan, Inpari 45 Dirgahayu dan IR Nutrizin mendapat apresiasi dari Bupati Mojokerto,” tambahnya.
Meski sedang berbenah, tambah Hasyim, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto akan terus melakukan gerakan konkret untuk memajukan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di wilayah Ibukota Majapahit ini.
Salah satu gerakan konkret tersebut adalah membuat pusat pendidikan pertanian, peternakan dan perikanan melalui kelompok ‘mari sejahterakan petani’ (MSP) yang ditempatkan di Desa Karangdiyeng Kecamatan Kutorejo. Di pusat pendidikan itulah, PDI Perjuangan akan berupaya memajukan petani dan peternak di Mojokerto.
“Nanti kita punya pusat pendidikan pertanian, peternakan dan perikanan terpadu. Ini akan kita gunakan sebagai pusat pendidikan bagi petani dan peternak Mojokerto, bahkan bisa skala nasional. Kita akan jadikan ini percontohan, dan akan dibuka untuk umum,” jelasnya.
Di pusat pendidikan tersebut akan diberikan pelatihan teknologi pertanian untuk memberdayakan petani, sehingga petani bisa menerapkan teknologi pertanian tersebut di lahannya masing-masing dan bisa menekan biaya produksi pertanian.
“Kita ingin petani kita itu melek teknologi pertanian. Kita nanti mecoba membuat penelitian, membuat produk-produk benih baru bagi petani, cara merawat ternak dengan baik dan lain sebagainya, sehingga masyarakat kita, khususnya wilayah Mojokerto, tidak ketinggalan, sehingga petani bisa berhemat di biaya produksi dan bisa untung besar, dan perekonomi mereka meningkat,” tutup Hasyim.
Diketahui, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto bekerja sama dengan anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar, untuk meningkatkan pengetahuan petani di sektor pertanian dengan aktif menyelenggarakan bimtek pertanian di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto. (arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS