Selasa
26 November 2024 | 4 : 34

Lomba Pidato untuk Lebih Mengenal Penggali Pancasila

pdip-jatim-eva-k-di-smp-pawiyatan-kediriKEDIRI – Para murid kelas 8 SMP Pawiyatan Kediri tampak berjuang keras menghapal 66 poin kejadian penting dalam kehidupan Bung Karno (BK), mulai hari lahir 6 Juni 1901 hingga 7 November 2012 saat sang Proklamator Kemerdekaan RI itu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Hafalan tersulit adalah terkait detail pemberian 26 gelar doktor honoris causa (Dr HC), meliputi tanggal, bidang keilmuan, kota/negara, dan perguruan tinggi yang memberikan.

Lomba pidato (menghafal) biografi BK yang diselenggarakan SMP Pawiyatan, Sabtu (30/4/2016) kemarin, merupakan partisipasi lomba yang digagas Perpustakaan BK di Kota Blitar untuk seluruh siswa SMP dan SMA se-Jatim.

Pemenang lomba akan diangkat menjadi Duta Pustaka BK Blitar dan mendapat tugas ke daerah-daerah lain baik di Jatim maupun di luar Jatim.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eva Kusuma Sundari menilai, lomba pidato ini merupakan strategi yang tepat dalam menjawab kebutuhan generasi muda untuk mengenal pribadi BK sebagai penggali Pancasila Dasar Negara. Bukan sekadar proklamator atau orator.

Mencintai BK dapat menjadi modal untuk mencintai warisannya, yakni Pancasila. Meski demikian, ujar Eva, harus dipastikan bahwa yang paling penting adalah mengetahui dan menegakkan ajaran-ajaran Presiden Pertama RI tersebut BK. Yakni Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Legislator dari dapil 6 Jatim ini menyatakan, memperkenalkan BK dan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945 juga merupakan jawaban tepat bagi banyak temuan riset yg menunjukkan bagaimana ajaran paham radikalisme agama disusupkan ke PAUD, sekolah, kampus dan di tempat-tempat ibadah lembaga-lembaga pendidikan tersebut.

“Ini berbahaya, karena dari berbagai riset juga ditunjukkan ada perkembangan pola dari simpatisan radikalisme bisa jadi pendukung aktif terorisme,” ujarnya.

Pada pembukaan lomba pidato tersebut, Eva Kusuma Sundari menyerahkan buku Kursus Pancasila Dasar Negara di Istana Negara oleh BK sebagai bahan kajian untuk penjajakan pengintegrasian Pancasila ke dalam Kurikulum Pendidikan di SMP Pawiyatan Doho Kediri.

Sebelumnya, Kepala Sekolah Satriyani Widyawati Rahayu menunjukkan keberhasilan sekolah tersebut dalam Proyek P4GN, Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ke dalam kurikulum pendidikan sekolah.

“Sepantasnya keberhasilan tersebut dilanjutkan untuk nilai-nilai Pancasila,” pungkas Eva. (sa)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...