TULUNGAGUNG – Kemenag Kabupaten Tulungagung mencatat jumlah calon jamaah haji (CJH) yang berangkat tahun ini sebanyak 1.170 orang.
Pemberangkatan jamaah haji asal Tulungagung ini, terbagi menjadi 3 kloter yaitu kloter 37, 38 dan 39 yang dijadwalkan berangkat melalui emberkasi Juanda pada 7 Juni 2023 mendatang.
Secara resmi pelepasan CJH dari Kabupaten Tulungagung di laksanakan di Pendapa Kongasarum Kusumaning Bangsa, Rabu (24/5/2023).
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung dengan suka cita dan turut berbahagia mengucapkan selamat atas akan diberangkatkannya calon jamaah haji tahun 1443 H/2022 M ke tanah suci,” kata Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Menurut Maryoto, ibadah haji merupakan sebuah ibadah yang dijadikan sebagai salah satu dari lima pondasi (rukun) untuk menegakkan agama islam.
Menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah adalah dambaan bagi setiap muslim. Untuk itu, selain merupakan kewajiban atau rukun Islam, menunaikan ibadah haji juga menjadi sebuah kehormatan karena telah mendapatkan panggilan dari Allah SWT.
“Keberangkatan haji tahun ini merupakan hal yang patut disyukuri karena seperti yang telah kita ketahui pemberangkatan jamaah haji tertunda 2 tahun karena pandemi covid,” ucapnya.
Kader PDI Perjuangan ini menambahkan, karena situasi pandemi Covid-19 yang belum kondusif, pada tahun 2022 kemarin kuota ibadah haji Indonesia juga masih dibatasi jumlah dan umurnya.

Namun pada tahun ini, pemerintah Arab Saudi telah mengembalikan kuota bagi calon jamaah haji Indonesia, sehingga banyak masyarakat Tulungagung yang ikut dalam kuota pemberangkatan.
Karena banyak CJH berusia lanjut, Maryoto minta kepada semua calon jamaah haji Tulungagung untuk bersikap bijaksana, saling membantu, saling melindungi dan mengondisikan diri untuk meningkatkan kesabaran serta menata niat secara tulus guna mendapatkan ridho Allah SWT.
Selain itu, Maryoto juga meminta agar semua calon jamaah haji terus berupaya menjaga kesehatan dengan mengatur makan, minum dan istirahat yang cukup, sehingga mampu menjalankan seluruh kewajiban, rukun, serta sunnah ibadah haji.
“Dengan budaya tolong-menolong dan saling menjaga di tanah suci, saya berharap Bapak-Ibu dapat memperluas ukhuwah Islamiyah dengan sesama jamaah, sebagai bentuk iman kepada Allah SWT yang hendaknya diwujudkan dengan senantiasa menjalin tali persaudaraan, terutama dengan sesama jamaah,” harapnya.
Ibadah haji, kata Maryoto, merupakan sebuah gambaran atau miniatur padang mahsyar dimana seluruh umat manusia berhadapan dengan sang Khaliq.
Untuk itu, dirinya berpesan agar para calon jamaah haji menggunakan waktu 40 hari di tanah suci dengan memperbanyak berzikir, berdoa, bersodaqoh dan tawakal.
Sebab, semua aktifitas ibadah di tanah suci bertujuan untuk meraih ridho dan rahmat dari Allah SWT yaitu menjadi haji yang mabrur dan mabruroh.
“Semoga para calon jamaah haji maupun para petugas mendapatkan kemudahan dalam menjalankan ibadah dan tugasnya serta menjadi haji yang mabrur dan mabruroh. Sekembalinya ke tanah air nanti, akan menjadi muslim yang lebih sempurna,” tutup Maryoto. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS