Sabtu
07 Desember 2024 | 2 : 45

Legislator Surabaya Gagas Kembali Sistem Parkir Prabayar

pdip-jatim-Baktiono

pdip-jatim-BaktionoSURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono, punya gagasan untuk mendongkrak pendapatan retribusi parkir. Legislator empat periode ini berpendapat, retribusi parkir yang paling efektif adalah dengan sistem parkir prabayar.

Baktiono mengungkapkan, sebetulnya gagasan ini sudah pernah dia sampaikan dalam beberapa kali rapat dengar pendapat membahas soal perpakiran. Menurut dia, inti sistem ini dengan membalik alurnya.

“Kalau sebelumnya pengendara yang dapat karcis parkir dari jukir. Dengan sistem prabayar, jukir yang mendapatkan karcis dari pengendara. Lalu jukir setor karcis ke kasda (pemkot) untuk dapat pembayaran,” terang Baktiono, di gedung DPRD Surabaya, Senin (11/4/2016).

Pria yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menambahkan, dengan sistem ini, tingkat kebocoran pendapatan retribusi parkir bisa ditekan. Sebab, pengendara membeli karcis dulu ke pemkot sesuai kebutuhan.

“Kebocoran retribusi parkir penyebab utamanya. Itu yang harus diatasi, ” tambah Baktiono.

Seperti diketahui, hampir tiap tahun capaian realisasi pendapatan retribusi parkir tepi jalan umum jauh di bawah target. Baru-baru ini Dinas Perhubungan Kota Surabaya menggagas sistem parkir berhadiah.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya juga telah menerbitkan Perwali no. 36 dan 37 tahun 2015 terkait kenaikan retribusi parkir tepi jalan umum dan parkir insidentil, di mana kenaikannya hingga 100 persen. Namun DPRD Kota Surabaya masih meragukan efektivitas dari sistem parkir berhadiah tersebut.

Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak dan retribusi parkir yang ditargetkan pada tahun 2014 sebesar Rp 40 miliar, hanya tercapai Rp 14 miliar. Sedangkan untuk tahun 2015 kemarin, target retribusi parkir sebesar Rp 25 miliar, tapi hanya tercapai Rp 17 miliar.

Dengan kenaikan retribusi parkir menjadi dua kali lipat, tambah Baktiono, pendapatan retribusi parkir pada tahun 2015, bisa mencapai minimal Rp 28 miliar.

“Persoalan ini kan sudah klasik, dan terjadi hampir tiap tahun. Artinya harus ada langkah terobosan yang cukup berani, tidak bisa setengah-setengah,” ujarnya.

Sementara Sukirno yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir, dengan sistem parkir prabayar seperti itu merasa cukup diuntungkan. “Tidak perlu gontok-gontokan minta karcis parkir ke jukir, kalau perlu progam hadiahnya untuk jukir saja, ” katanya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Dua Legislator Banteng Jember Kawal Upaya Pemberdayaan Petani

JEMBER – Dua legislator banteng DPRD Jember, yakni Chandra Ary Fianto dan Wahyu Prayudi Nugroho mengawal upaya ...
SEMENTARA ITU...

PPDB Zonasi, Pemkot Surabaya Tunggu Juknis dari Pemerintah Pusat

SURABAYA – Soal zonasi yang masih menjadi polemik dunia pendidikan di berbagai wilayah, Walikota Eri Cahyadi ...
LEGISLATIF

Legislator DPRD Jombang Mulai Reses, Donny: Sosialisasikan APBD 2025

JOMBANG – DPRD Kabupaten Jombang mengadakan rapat paripurna internal pada Kamis (5/12/2034). Agenda rapat merupakan ...
LEGISLATIF

2025 Dapil 7 Jatim Menuju Bebas Blankspot, Novita: Kado Digitalisasi untuk Pelaku UMKM & Ekraf

JAKARTA – Langkah nyata menuju masa depan digital terus digulirkan di Dapil 7 Jawa Timur. Rencana pembangunan ...
KRONIK

Pasangan Lukman-Fauzan Unggul Telak dalam Rekapitulasi KPU Bangkalan

BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk ...
EKSEKUTIF

Tujuh Kali Berturut, Banyuwangi Dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif Se-Indonesia

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi kembali dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia pada ajang ...