SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana menyatakan, dewan segera mengevaluasi pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK. Evaluasi ujian nasional yang telah berlangsung awal April lalu untuk mengantisipasi kendala pelaksanaan UNBK SMK.
“Evaluasi perlu dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kendala pada pelaksanaan UNBK SMP yang akan berlangsung 9 sampai 12 Mei depan, agar tidak timbul kendala yang sama dengan pelaksanaan UNBK SMA,” kata Agustin Poliana, kemarin.
Legislator yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu mengungkapkan, saat UNBK SMA/SMK beberapa hari lalu, ada server yang sempat ngadat. Hal itu mengakibatkan, pelaksanaan ujian molor.
Pihaknya khawatir, apabila ada masalah dalam pelaksanaan bisa mempengaruhi kondisi psikologis para peserta. “Anak SMP kan mungkin masih labil, jika ada masalah sedikit jangan sampai mereka down,” terang dia.
Komisinya berharap, Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan persiapan maksimal, meski UNBK bukan penentu kelulusan siswa. Karena, para siswa kadang merasa was-was saat melakukan ujian. “Supaya mereka tak punya beban saat ujian,” tandasnya.
Legislator yang akrab disapa Titin ini mengaku bangga, karena pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMA/SMK dan SMP seratus persen pertama di Indonesia. Untuk itu, dia berharap pelaksanaannya bisa berjalan lancar.
“Selama ini, untuk persiapan siswa ada try out on line dan sebagainya,” katanya.
Tahun ini, di Surabaya UNBK SMP diikuti sebanyak 370 sekolah. Dari jumlah itu, sekitar 54 sekolah yang pelaksanaan ujiannya menumpang di sekolah lain.
Namun, jumlah tersebut kemungkinan berkurang, karena sekolah bisa memanfaatkan fasilitas komputer yang digunakan pada UNBK SMA/SMK. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS