SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Eddy Paripurna menyesalkan gagalnya rencana pembangunan jalan tembus antara Purwodadi hingga Kota Batu.
Pasalnya, Pemkab Malang dan Pemkab Pasuruan enggan mengucurkan anggaran untuk realisasi jalan tembus tersebut.
Kalau alasan anggarannya terlalu besar, politisi PDI Perjuangan ini menilai tidak tepat. Sebab, kalau jalan tembus itu digarap dengan baik, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Sehingga berdampak pada pemasukan masing-masing daerah tersebut. Ini soal kemauan saja,” tegas Eddy Paripurna, di gedung DPRD Jatim, kemarin.
Pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan, jalan tembus yang memiliki panjang 30 Km tersebut sangatlah penting mengingat bisa mengurangi kepadatan volume kendaraan di akses Malang maupun Kota Batu.
“Dulu MoU antara Pemkab Pasuruan, Pemprov Jatim maupun Pemkot Batu sudah ditandatangani di Gedung Grahadi Surabaya. Harapannya jalan tembus tersebut bisa terealisasi. Kalau akhirnya batal, ini masalah komitmen masing-masing kepala daerah,” imbuhnya.
Untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya mendorong agar proyek tol Malang-Pandaan sepanjang 50 km segera direalisasikan.
“Saat ini progresnya di daerah Sukorejo untuk penyelesaian pembebasan lahan. Jangan sampai tol ini gagal, karena penting untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut,” kata Eddy.
Dia berharap tol tersebut segera selesai pada tahun 2018. Dengan begitu diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi secara penuh.
“Kami akan kawal penuh pembangunan tol Malang – Pandaan tersebut,” tandasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS