SURABAYA – Legislator DPRD Surabaya mengingatkan pemerintah kota segera merealisasikan pembangunan park and ride (parkir dan menumpang). Sebab diharapkan keberadaan tempat parkir di dekat terminal/stasiun angkutan massal itu bisa menjadi salah satu solusi mengurangi kemacetan di Kota Pahlawan.
“Kami mendorong Pemkot Surabaya segera merencanakan dan merealisasikan pembangunan park and ride yang terintegrasi dengan sistem angkutan massal cepat. Sehingga dapat mengurai kemacetan di dalam Kota Surabaya,” kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Syaifuddin Zuhri, kemarin.
Masih terkait persoalan kemacetan, lanjut Syaifuddin pihaknya minta pemerintah kota, dalam hal ini dinas perhubungan, segera melakukan percepatan revitalisasi angkutan kota. “Revitalisasi harus segera dilakukan tanpa menunggu program AMC (angkutan massal cepat) dari pusat,” tandasnya.
Saat hearing itu dengan Komisi B pertengahan April lalu, Plt Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengungkapkan, pihaknya bakal membangun 9 titik park and ride yang terhubung dengan Mass Rapid Transit (MRT). Pembangunan park and ride itu diutamakan di titik-titik yang sangat berpotensi menimbulkan kemacetan.
Menurut Irvan, salah satu penyebab kemacetan adalah parkir liar yang banyak terjadi di bahu jalan. Untuk mengatasinya, salah satunya dengan menyediakan park and ride.
Syaifuddin Zuhri menambahkan, kemacetan masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Surabaya yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Karena hal itu berdampak kepada kenyamanan masyarakat dalam berlalu lintas.
“Parkir tepi jalan umum (TJU) yang belum direkayasa secara maksimal juga menjadi salah satu kemacetan di Kota Surabaya,” ujar pria yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu.
Penuntasan pembangunan jalan lingkar timur (MERR), sebut Syaifuddin, juga menjadi solusi mengatasi kemacetan, selain mengoptimalkan roda ekonomi di kawasan Surabaya Timur.
Persoalan kemacetan ini, imbuhnya, termasuk salah satu yang jadi sorotan DPRD terhadap kinerja Pemkot Surabaya, selain persoalan banjir dan jalan rusak. Pihaknya berharap pemkot terus berupaya memberikan perhatian yang lebih terhadap permasalahan kemacetan, banjir, jalan rusak, dan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.
“Kami juga minta pemkot terus berupaya memberikan perhatian terkait kedisiplinan pengendara, mengingat dampak kecelakaan lalu lintas bisa berakibat fatal,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS