JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, isu ekonomi yang digunakan lawan politik Joko Widodo untuk Pilpres 2019 justru menguntungkan bagi Jokowi.
Menurut Hasto, Presiden Jokowi memiliki pengalaman yang sangat luas dan memahami urusan pengendalian inflasi.
Jokowi, sebut Hasto, sangat paham bagaimana bahan bakar minyak (BBM) menjadi satu harga, bagaimana konfigurasi di dalam sistem energi nasional menjadi lebih berimbang dan berdaulat.
“Sementara di sana (kubu Prabowo) kan masih ekonomi korporasi,” kata Hasto di Posko Cemara, Jakarta, kemarin.
“Sehingga kami siap kalo gagasan-gagasan ekonomi itu mau diangkat, itu merupakan hal yang sangat baik. Karena pengalaman Pak Jokowi sangat luas,” tambah dia.
Hasto juga mengatakan cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019, Ma’ruf Amin, merupakan sosok yang mengerti soal permasalahan ekonomi nasional.
“Kyai Haji Ma’ruf sendiri pernah menjadi pimpinan komisi VI di Dewan Perwakilan Rakyat yang fokus pada kebijakan industri, kebijakan BUMN, dan ekonomi keumatan. Itu kan lebih luas daripada ekonomi korporasi,” ujarnya.
Dalam kompetisi pemilihan presiden, kata Hasto, selalu ada ruang untuk menyerang salah satu calon.
Terkait dengan janji-janji kampanye Jokowi pada pilpres 2014 lalu yang sering dipertanyakan pihak lawan Jokowi, Hasto mengatakan banyak pula perubahan-perubahan yang tidak termasuk dalam janji kampanye Jokowi yang kemudian dijalankan dengan sangat baik.
“Ketika pemimpin bisa hadir jauh lebih sempurna dan menyatu bersama rakyat, ini merupakan modal kepemimpinan yang sangat baik. Sebaliknya pemimpin yang mengambil jarak dengan rakyatnya sendiri itu menjadi track record yang tidak baik,” tutur Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS