SITUBONDO – Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan para kyai kampung memegang peranan penting dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh sebab itu, para kyai kampung juga berperan mencegah pihak-pihak yang berupaya menggunakan cara jahat dan keji dalam demokrasi.
“Jangan gunakan cara-cara jahat, dan keji dengan memfitnah. Jangan halalkan semua cara demi mencapai tujuan. Dan yang bisa membendung itu semua kyai kampung, yang tahu betul akar budaya masyarakatnya,” kata Djarot dihadapan para santri dan kyai kampung di Situbondo, Minggu (27/1/2019).
Maka, Djarot pun memohon kepada para ulama dan kyai untuk bisa meluruskan berbagai fitnah yang menyerang Jokowi. Beberapa contoh fitnah itu adalah bahwa Jokowi “anti ulama” , “anti-Islam” dan “PKI”.
“Saya minta habib dan ulama memberikan penjelasan dan bimbingan yang baik supaya kita semua jangan suka berbohong dan menebar kebencian,” papar Djarot.
Sementara itu Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menambahkan, dengan mengambil spirit Resolusi Jihad 1945, maka kepemimpinan Jokowi – Kiai Ma’ruf Amin akan terus memperjuangkan umat. Katanya, Jokowi bersama Kiai Ma’ruf membutuhkan dukungan semua komponen masyarakat.
“Karena yang diperjuangkan nasib bersama. Ini bukan soal Jokowi dan Kiai Ma’ruf semata, tapi ini soal perjuangan idoelogi, menjaga tegaknya Pancasila dan NKRI. Kami mohon dukungan dan doanya,” ungkapnya.
Hasto mengatakan sekarang inilah momentum untuk bergerak bersama memerangi hoaks dan fitnah.
“Kegelapan tak boleh tutupi cakrawala kita. Para kiai lah yang berperan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin. Mari bergerak bersama memenangkan Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin,” ujar Hasto.
Pada kesempatan yang sama, Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) Situbondo, Jatim menyatakan siap memenangkan Jokowi – KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Ketua JKSN Kabupaten Situbondo Lutfi Zainullah berharap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 itu bisa membawa bangsa kepada arah yang lebih baik.
“Mudah-mudahan pasangan yang sudah ditakdirkan Allah bertemu ini, mudah-mudahan membawa bangsa ke baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman, red),” kata Lutfi.
Para kiai kampung yang hadir, menurutnya, mewakili seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo. “Para kiai kampung inilah yang setiap hari beraktivitas di musala, pedesaan, memimpin tahlil, tarikat, majelis zikir di daerahnya,” ungkap Lutfi.
Dia menambahkan, para kyai kampung itu sengaja diundang dan dihadirkan untuk mengetahui bahwa informasi dan isu yang menyerang Jokowi tidak benar atau hoaks.
“Insya Allah, kehadiran semua ini dalam rangka menerima informasi utuh bahwa tidak benar Pak Jokowi anti Islam,” ujarnya.
Lutfi juga menegaskan bahwa sekarang dikembangkan isu Jokowi anti-ulama dan anti-ajaran agama Islam.
Padahal, Lutfi yang sejak 2014 mendukung Jokowi dalam sebuah wadah relawan bentukan Ketua GP Ansor (saat itu) Nusron Wahid, sudah pernah menjelaskan bahwa Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo aktif menghadiri kegiatan-kegiatan jemaah shalawat.
“Dan beliaulah yang memprakarsai Jamuroh atau Jemaah Muji Rosul,” ungkapnya. (goek)