SIDOARJO – Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Dwi Hartono melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah lembaga negara yang ada di Sidoarjo. Ia mengajak seluruh pihak bersinergi terkait kasus mafia tanah, maraknya penyalahgunaan narkoba.
Bambang DH dalam kunjungannya ke Polresta Sidoarjo, Kejari Sidoarjo dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya di Kecamatan Porong, Rabu (29/12/2021) mendapatkan sejumlah fakta di bidang hukum, hak asasi manusia dan keamanan.
Di Polresta Sidoarjo, Bambang DH bersama Kapolresta Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kepala BNN Kota Sidoarjo AKBP Toni Sugiyanto dan jajaran Forkopimda kabupaten Sidoarjo melakukan pemusnahan barang bukti narkoba dan minuman keras.
Beberapa hal menjadi sorotan adalah maraknya kasus mafia tanah dan narkoba. Kemudian soal berjubelnya warga binaan di Lapas Porong yang menjadi masalah tersendiri saat pandemi.
“Mafia tanah sudah menjadi atensi Presiden karena mayoritas rakyat kecil yang menjadi korban,” tegasnya.
Saran dan pendapat agar rakyat kecil terlindungi dari perampasan hak ditampung semua pihak untuk mewujudkan kemananan bagi masyarakat. “Saya berterima kasih kepada penegak hukum yang memberikan atensi pada kasus-kasus yang menjadi perhatian seperti mafia tanah,” ujarnya.
Sementara untuk kasus penyalahgunaan narkoba, seperti diungkapkan Kepala Kejari Sidoarjo, Arief Zahrulyani, dalam satu tahun terakhir ada lebih dari 2.050 kasus dengan 70 persen lebih didominasi oleh kasus narkoba.
“Rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan penuh karena kasus narkoba, dan mayoritas korban. Hakim tidak memiliki pilihan saat ada kasus narkoba, selain mengirim ke rutan maupun lapas karena belum ada tempat rehabilitasi khususnya di Jawa Timur. Ini yang ingin kita dorong ke seluruh stakeholder untuk bisa merealisasikan tempat rehabilitasi tersebut,” kata Bambang DH.
Sementara di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Bambang DH berkesempatan melihat langsung aktivitas warga binaan yang berkreasi membuat furniture kualitas ekspor.
Menurut Kalapas Kelas I Surabaya, Gun Gun Gunawan, hasil furniture diekspor ke Korea dan Eropa. Gun Gun juga memaparkan jika penghuni Lapas Porong sekarang dihuni 2.000 lebih napi dengan 70 persen kasus narkoba.
Ini juga menjadi tantangan yang tidak mudah saat lebih dari 500 penghuni warga binaan terkena Covid-19. Dengan dukungan stakeholder, masalah pandemi di Lapas Porong bisa terselesaikan. Bahkan bisa digunakan role model bagaimana mengatasi pandemi covid di Lapas.
“Untuk mengurai semua masalah ini kita butuh bersinergi dengan semua pihak. Saya atas nama pribadi mapun lembaga DPR memberikan apresiasi kepada para stakeholder khususnya di Surabaya dan Sidoarjo. Mari kita lanjutkan sinergi ini di tahun 2022 dan tahun-tahun selanjutnya,” tutup Bambang DH. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS