JAKARTA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud strategis di tengah perubahan dunia.
Kunjungan Raja Salman ini sekaligus akan tercatat dalam sejarah sebagai kunjungan seorang kepala negara dengan delegasi terbesar yang pernah berkunjung ke Indonesia.
“Kunjungan strategis ini juga mempunyai arti multi-dimensi,” kata Andreas, kepada wartawan, Senin (27/2/2017).
Dari aspek ekonomi, legislator yang duduk di Komisi I DPR ini menuturkan, kedatangan Raja Salman diikuti delegasi pemerintah, 10 menteri dan pangeran yang mempunyai otoritas penting dalam kerja sama ekonomi dan investasi.
Rencana investasi puluhan miliar dolar AS ini, sebutnya, akan mempererat hubungan kerja sama ekonomi kedua negara.
Sedang dari aspek politik, Andreas menyebutkan, kunjungan Raja Salman bernilai strategis, mengingat Arab Saudi adalah middle power di Timur Tengah, sebagaimana halnya Indonesia di Asia Tenggara.
“Kerja sama dan peningkatan hubungan bilateral antar kedua negara akan menjadi faktor yang menentukan stabilitas di kedua kawasan,” terang pria yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Diberitakan, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dipastikan ke Indonesia pada 1–9 Maret mendatang. Raja Salman terlebih dahulu akan melakukan kunjungan kenegaraan pada 1–3 Maret, kemudian dilanjutkan mengunjungi Pulau Dewata, 4–9 Maret.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini sangat bersejarah, karena kunjungan Raja Arab Saudi terakhir ke Indonesia, terjadi pada 1970, atau 47 tahun lalu.
Nantinya, Raja Arab Saudi itu akan membawa rombongan terbesar. “Kurang lebih 1.500 orang, 10 menteri, 25 pangeran,” jelas Pramono.
Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini juga menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman.
Bintang kehormatan ini diberikan, karena ketika melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Presiden Jokowi juga mendapatkan kehormatan tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi.
Dia menambahkan, untuk pertama kalinya pula, Presiden Jokowi akan menjemput langsung tamu negara, Raja Salman di bandar udara. Hal ini dilakukan karena ketika berkunjung ke Arab Saudi, Jokowi dijemput di pintu pesawat oleh Raja Salman.
“Sehingga dengan demikian, hubungan ini adalah hubungan yang sangat dekat, sangat erat, sangat akrab,” ujar Pramono.
Dalam kunjungan Raja Salman, ungkapnya, akan diteken investasi perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, di Cilacap senilai 6 miliar dolar AS. Selain itu, juga ada proyek lain yang akan ditandatangani, bernilai sekitar 1 miliar dolar AS dan proyek lainnya.
“Bapak Presiden mengharapkan bahwa investasi Arab Saudi ini secara keseluruhan bisa sampai dengan 25 miliar dolar AS,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS