SURABAYA – Sahabat Munir di kota Surabaya menagih janji presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) untuk menuntaskan kasus kematian aktivis hak asasi manusia (HAM). Sikap ini disampaikan para sahabat Munir saat menggelar acara peringatan 10 tahun kematian Munir di Kontras Surabaya, Selasa (9/9/2014).
Koordinator Divisi Monitoring dan Dokumentasi Kontras Surabaya, Fatkhul Khoir mengatakan, harapan masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban pelanggaran sangat besar kepada Jokowi. Untuk itulah, Jokowi harus mampu menyelesaikan persoalan HAM di Indonesia, terutama kasus Munir.
“Saya berharap pemerintahan Jokowi tidak mengecewakan masyarakat dan harus mampu menyelesaikan persoalan HAM. Penuntasan HAM jangan hanya di visi misi saja,” ujar Fatkhul Khoir.
Fatkhul berharap dalam menyusun kabinet, Jokowi harus mampu menjamin “kebersihan” kabinet. Artinya dalam menetapkan kabinet, Jokowi harus mampu untuk tidak memasukkan mereka yang diduga terlibat dalam persoalan pelanggaran HAM.
Gelaran acara peringatan 10 tahun Munir ini, bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah tentang belum tuntasnya persoalan Munir. Selain menggelar diskusi, peringatan 10 tahun kematian Munir juga diputarkan film dokumenter yang berjudul Garuda’s Deadly Upgrade. Film ini mengisahkan tentang perjalanan Munir sesama hidup hingga kematiannya.
Juru bicara Jokowi, Khofifah Indar Parawansa sebelumnya dijadwalkan hadir dalam acara ini, namun karena sesuatu hal, yang bersangkutan berhalangan hadir. (rad)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS