PROBOLINGGO – Kabar wafatnya tokoh agama di Kabupaten Probolinggo mengundang duka bagi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo. Secara khusus ucapan belasungkawa diucapkan atas wafatnya KH. Mahfudz Basya.
KH. Mahfudz Basya wafat pada Rabu, (3/3/2021) sekira pukul 18.45 WIB. Pengasuh Ponpes Darul Mukhlasin, Tegalsiwalan itu wafat karena sakit pada ginjalnya.
Almarhum sempat dirawat di RSUD dr.Mohammad Saleh, namun kemudian dirawat di RSU dr. Soetomo, Surabaya dan kemudian wafat.
Atas hal itu, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo merasa duka yang amat dalam. Selain memberikan karangan bunga, belasungkawa disampaikan Ketua DPC Edi Susanto pada Kamis (4/3/2021).
“Innalillahi wa innailaihi raji’un, kami atas nama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo begitu berduka atas wafatnya beliau. Beliau adalah salah satu tokoh sekaligus ulama yang berpengaruh di Kabupaten Probolinggo,” ucap Edi.

Pihaknya mengaku, almarhum merupakan senior terlebih lagi pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Probolinggo maupun Provinsi.
“Beliau merupakan orang yang sedikit bicara, tapi luar biasa dalam tindakan. Semoga beliau husnul khotimah, Aamiin,” harapnya.
Sementara itu, putra almarhum KH. Mahfudz Basya, Khusnu Milad berterima kasih atas ucapan bela sungkawa dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo. Ia mengakui, memang punya keakraban dengan pengurus PDI Perjuangan khususnya Kabupaten Probolinggo.
“Terima kasih kami ucapkan pada PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo. Ini menunjukkan PDI Perjuangan bukan hanya kaum nasionalis saja, tapi juga menjadi bagian dari kaum santri dan pesantren,”ucapnya.
Perlu diketahui, KH. Mahfudz yang juga Mustasyar PCNU itu pernah menjabat sebagai anggota DPRD. Tercatat pada tahun 1977-1997 sebagai anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, sedangkan pada 1997-2004, sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim. (drw)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS