PAMEKASAN – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menyerahkan bantuan kepada keluarga korban bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Nyalabu Daya, Pamekasan, Kamis (12/12/2024).
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Kantor Kecamatan Pamekasan, dihadiri perwakilan BPBD Jawa Timur, BPBD Pamekasan, aparat desa, dan sejumlah warga.
Dalam sambutannya, Sri Untari menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia menyatakan bahwa tragedi semacam ini merupakan pukulan berat, terutama bagi keluarga yang kehilangan orang-orang terkasih akibat bencana.
Menurutnya, bantuan yang disalurkan memang tidak akan mampu menggantikan kehilangan, tetapi diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang terdampak.
“Bencana ini menjadi ujian berat bagi keluarga korban. Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka dan memberikan kekuatan untuk bangkit,” ungkap Untari.
Bantuan yang diserahkan mencakup santunan uang duka kepada ahli waris korban meninggal dunia serta korban luka berat. Salah satu penerima bantuan adalah Ibu Saniyah, ahli waris almarhum Moh Sinin, korban kebakaran hutan di Desa Nyalabuh Daya.
Bantuan juga diberikan kepada Ibu Putihah, ahli waris almarhumah Sanaryam, korban kebakaran hutan yang terjadi di Desa Bengkes, Kecamatan Kadur. Selain itu, santunan untuk korban luka berat akibat bencana angin kencang di Desa Plapak, Kecamatan Pegantenan, diserahkan kepada Bapak Agus Subaidi.
Perempuan yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut menegaskan bahwa DPRD Jatim memiliki komitmen besar dalam mendukung penanggulangan bencana di wilayah Jawa Timur.
Komitmen ini diwujudkan melalui kebijakan yang mendorong penguatan mitigasi bencana, serta pemberian bantuan langsung kepada masyarakat terdampak.
Dia juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana.
Menurutnya, kawasan Pamekasan memiliki risiko tinggi terhadap bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan maupun angin kencang. Karena itu, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Masyarakat juga perlu diberdayakan agar lebih waspada terhadap potensi bencana di wilayah mereka masing-masing,” terang Untari.
Dia juga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Pamekasan dan aparat desa yang sigap menangani bencana serta membantu para korban. Menurutnya, respons yang cepat sangat penting untuk mengurangi dampak bencana yang lebih besar.
“Kami berterima kasih kepada BPBD Jatim, BPBD Pamekasan, aparat desa, dan masyarakat lokal atas solidaritas yang mereka tunjukkan. Solidaritas inilah yang menjadi kekuatan utama kita dalam menghadapi situasi darurat seperti ini,” imbuhnya.
Selain memberikan bantuan, Untari juga meluangkan waktu untuk berdialog dengan keluarga korban guna mendengar langsung keluhan dan kebutuhan mereka.
Dialog ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dia menegaskan bahwa DPRD Jatim tidak akan berhenti hanya pada pemberian bantuan, tetapi juga terus mendampingi dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat korban bencana.
Bencana yang melanda Kabupaten Pamekasan, seperti kebakaran hutan dan angin kencang, menjadi pengingat bahwa mitigasi harus menjadi prioritas utama.
Untari berharap semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dapat saling bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman bencana.
Dia juga mengajak seluruh pihak untuk tetap waspada dan bersatu dalam menghadapi tantangan bencana di Jawa Timur. “Bencana adalah ujian bersama. Dengan gotong royong, kita bisa melewati semua ini dan membangun masa depan yang lebih baik untuk Jawa Timur,” pungkasnya.
Acara penyerahan bantuan ini diakhiri dengan doa bersama untuk para korban bencana. Doa ini dipanjatkan sebagai wujud penghormatan dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS