JEMBER – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang juga sekretaris Komisi D DPRD Jember Edy Cahyo Purnomo minta Dinas Pendidikan setempat mengevaluasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Pasalnya pada pelaksanaan PPDB, sekolah-sekolah pinggiran tidak diminati laiknya sekolah-sekolah berlabel favorit.
Alhasil kuota sekolah di beberapa wilayah yang lokasinya dipinggir kota tidak terpenuhi. Padahal semangat zonasi adalah pemerataan pendidikan.
Edy Cahyo Purnomo yang akrab disapa Ipunk mengatakan, satu sisi upaya orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah favorit tersebut dinilai baik. Sebab kesadaran mencari sekolah unggulan atau berlabel favorit benar-benar bertumbuh.
Akan tetapi, lanjutnya, sisi negatifnya adalah terjadi persaingan tidak sehat. Jumlah pendaftar di sekolah berlabel favorit membeludak, jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang lokasinya ada di pinggir kota.
“Sebaiknya mulai saat ini pemetaan terhadap sekolah yang masih kekurangan kuota siswa mulai diinventarisir. Sebab untuk menentukan kebijakan selanjutnya, harus mengacu pada kejadian yang sudah dilalui seperti saat ini,” kata Ipunk di Jember, Rabu (24/7/2024).
Selain persoalan ketimpangan jumlah pendaftar di sekolah pinggiran, persoalan lain yakni fenomena mengubah alamat calon siswa di kartu keluarga (KK) oleh para calon wali murid agar anaknya bisa lolos jalur zonasi sekolah.
Contohnya kata Ipunk, jika sebelumnya calon siswa beralamat jauh dari zonasi sekolah, secara tiba-tiba diubah dengan cara dititipkan kepada keluarga yang beralamat tinggal dekat dengan zonasi sekolah tujuannya.
Untuk itu pria penggemar ikan koi tersebut meminta, untuk pelaksanaan PPDB tahun ajaran pendidikan mendatang diperketat. Tujuannya agar semangat pemerataan pendidikan benar-benar terwujud di Kabupaten Jember. (rio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS