JOMBANG – Calon wakil bupati (cawabup) petahana Jombang, Sumrambah, berkomitmen melanjutkan program-program strategis untuk kesejahteraan masyarakat jika kembali diamanati memimpin Jombang mendampingi calon bupati petahana, Munjidah Wahab.
Setelah dinyatakan memenuhi kualifikasi KPU sebagai calon bupati dan wakil bupati, pasangan Munjidah-Sumrambah akan kembali membuktikan kedigdayaannya dalam head to head di Pilbup Jombang 2024.
Menariknya, ditengah heboh isu pecah kongsi dan munculnya poros ketiga dalam berbagai lini kontestasi politik nasional hingga daerah, Sumrambah memilih kembali mendampingi Bu Munjidah, anak kelima dari salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Dikutip dari kanal YouTube Ruang Jurnalis yang tayang pada Senin (9/9/2024), Sumrambah menceritakan beberapa alasan yang menjadi perenungannya sehingga memutuskan untuk kembali menjadi sosok nomor 2 di Jombang.
Dikatakannya, perihal etika dan respek merupakan alasan dirinya kembali mendampingi Bu Munjidah, sapaan akrab Munjidah Wahab. Menurutnya akan sangat tidak sopan, ketika harus berhadapan langsung dengan tokoh besar dari NU itu, untuk memperebutkan kursi kepemimpinan.
“Jadi itu melalui proses perenungan panjang ya, asumsi orang begitu luar biasa banyaknya. Tapi kembali ke perenungan, pasangan Munjidah-Sumrambah ini sudah 5 tahun bersama, jadi su’ul adab (perangai buruk) kalau misal kemudian harus bertarung,” ungkap Sumrambah
Disamping itu, bagi dirinya, mendampingi Bu Munjidah sekaligus akan memperbaiki kekurangan-kekurangannya selama memimpin Jombang di periode sebelumnya. Sumrambah mengakui, dirinya merasa cocok dengan gaya kepemimpinan Munjidah Wahab.
Sumrambah merasa Jombang membutuhkan sosok seperti Bu Munjidah, yang seperti halnya Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dapat memimpin masyarakat sekaligus berperan sebagai ibunya rakyat.
“Kemudian kedua, kalau kita melihat, Jombang ini butuh kenyamanan. Okelah dengan segala kekurangan kemarin dan sebagainya, tapi kenyamanan ini menjadi penting. Nah, itu butuh sosok ibu,” sebutnya.
Atas hal tersebut kemudian dia berpikir, sebagai orang yang mengabdi di partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
“Kenapa harus dengan Bu Mega? Karena ini salah satu bentuk tanda terimakasih saya kepada Bung Karno yang sudah berjuang luar biasa untuk kemerdekaan bangsa,” ujar Sumrambah.
“Nah hari ini, saya melihat bukan hanya sosok Bu Munjidah, tapi ini adalah putrinya kyai Wahab Hasbullah,” imbuhnya.
Atas alasan tersebut, politisi PDI Perjuangan berusia 48 tahun itu menyatakan siap menghadapi lawan politiknya dalam kontestasi Pilkada kali ini, yakni pasangan Warsubi-Gus Salman.
Soal kedekatan dan hubungan personalnya dengan pasangan tersebut, Sumrambah menjelaskan, kontestasi politik yang diselenggarakan negara bukanlah persoalan pribadi. Melainkan kepentingan masyarakat luas.
“Bagi saya satu, pak Warsubi itu juga teman, dulu sering berdiskusi bersama. Saya juga dengan Gus Salman sangat dekat,” kata Sumrambah.
“Artinya ini akan menjadi satu titik dimana masyarakat akan menentukan pilihannya. Tapi di sisi lain Pilkada kan nggak mungkin semuanya menang, pasti ada yang menang ada yang kalah,” ujarnya.
Tapi, lanjut Sumrambah, semuanya harus satu tujuan, satu titik fokus. Yakni semuanya untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat Jombang.
Sumrambah juga berpesan, agar para pendukung pasangan Munjidah-Sumrambah untuk melaksanakan rangkaian Pilkada dengan tertib dan jujur.
“Hari ini kita darmakan hidup kita untuk Kabupaten Jombang, bahwa kebaikan harus dijalankan dengan kebaikan. Sehingga saya minta juga kepada pendukung Munjidah-Sumrambah, tetap jaga norma, jangan sampai ada black campaign (kampanye hitam). Kita sekali lagi, sedang menuju sebuah kebaikan yang harus kita lakukan dengan cara yang baik juga,” tuturnya. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS