BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkeliling menjenguk sejumlah warga yang terpapar Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan isolasi terpusat pada Senin (26/07/2021), sembari menyerahkan paket kebutuhan sehari-hari, vitamin, dan obat obatan.
Salah satu tempat yang dikunjungi Ipuk adalah kediaman Hariyanto di Dusun Karangrejo, Desa Cluring, Kecamatan Cluring. Dia bersama empat anggota keluarga lainnya telah melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari terakhir.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk menyempatkan untuk mengobrol dari kejauhan sembari memberikan semangat agar tetap disiplin melaksanakan isolasi mandiri sehingga bisa cepat sembuh dan tak menularkan kepada yang lain.
“Semangat ya isomannya. Insyallah sebentar lagi sudah pulih,” kata Ipuk memberi semangat.
Selain Hariyanto, Ipuk juga mengunjungi Sugianto. Dia menjalani isolasi di fasilitas isolasi yang disediakan Kecamatan Glenmore. Dia mengaku senang bisa mendapatkan perawatan yang cukup baik di salah satu shelter yang disiapkan pemerintah tersebut.
“Saya senang dirawat di sini. Dipantau terus oleh tim kesehatan. Juga dapat makanan rutin. Saya memilih isolasi di shelter ini biar tak menulari keluarga. Saya di rumah tinggal bersama istri. Takut nulari. Jadi, saya milih dirawat di sini saja,” ungkapnya.
Bupati dari PDI Perjuangan tersebut menambahkan, dalam beberapa minggu terakhir semenjak pandemi mulai naik, pihaknya terus memberi perhatian pada penanganan tes, tracing, dan treatment. Berbagai jenis bantuan juga disalurkannya, agar warga yang terdampak dapat merasa sedikit diringannkan.
Tak lupa saat mengunjungi tempat isolasi terpusat, Bupati Ipuk juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas dan tenaga kesehatan yang terus berjibaku dalam penanganan Covid-19.
“Tenaga kesehatan bekerja simultan menjalankan T3 dan juga vaksinasi. Kepada mereka semua, kita berutang budi,” ungkap Ipuk.
Untuk tempat isolasi, Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan sejumlah tempat, antara lain Balai Diklat Licin, Wisma Atlet Banyuwangi, Gedung Wanita, hingga shelter yang disiapkan oleh Pemerintah Kecamatan dan Desa/ Kelurahan.
“Jika di rumah sendiri tak memenuhi persyaratan sebagai tempat isoman, bisa memilih di shelter-shelter yang telah disediakan. Sehingga pelayanan yang diberikan akan lebih mudah dan maksimal,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS