Rabu
02 April 2025 | 12 : 14

Kekurangan Siswa, DPRD Kota Malang Terima Aduan Sekolah Swasta

pdip jatim 220819 ace1

MALANG – Hampir sebagian besar madrasah dan sekolah swasta tigkat pertama di Kota Malang kekurangan siswa. Bahkan ada sekolah tidak mendapat siswa baru sama sekali.

Fakta itu disampaikan Forum Komunikasi Madrasah dan Sekolah Swasta (FKMKS) Kota Malang saat dengar pendapat dengan pimpinan DPRD, Senin (15/8/2022).

Kesulitan siswa sekolah di Malang itu yakni di 30 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 83 SMP swasta.

Hampir separuh sekolah swasta itu tak bisa memenuhi pagu siswa atau 32 siswa per kelas selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 ini.

“Ada sekolah semula tiga kelas, sekarang tinggal satu kelas saja. Ada yang satu kelas hanya berisi tiga siswa, bahkan ada yang zonk,” beber Huzaini, dari perwakilan Forum Komunikasi Madrasah dan SMP Swasta Kota Malang, saat hearing bersama DPRD Kota Malang.

Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, mengatakan keluhan dari sekolah swasta ini bagian dari evaluasi terhadap sistem pendidikan di Kota Malang. Termasuk perlu kajian penentuan pagu.

“Kami sepakat perlu ada kajian itu di tiap tahun ajaran baru. Kami selalu meminta data ke dinas setiap ada wacana penambahan sekolah baru ataupun pagu,” ungkap Amithya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, menyatakan bahwa lembaga legislatif harus duduk bersama semua pihak, mulai Dinas Pendidikan, sekolah swasta, Dewan Pendidikan bahkan termasuk perwakilan guru. Sebab selama ini informasi yang masuk ke dewan belum berimbang.

“Karena itu kami perlu kajian menyeluruh dari semua pihak. Tiap tahun ajaran baru kami juga selalu menerima keluhan orang tua siswa,” terang Made.

Dia menyampaikan, bahwa tiap tahun ajaran baru gedung dewan selalu digeruduk orang tua siswa yang mengadukan anak mereka tak bisa masuk sekolah negeri. Karena itu dewan harus tahu akar persoalannya lebih dulu.

Selain itu berkaitan dengan rencana Dinas Pendidikan menambah sekolah baru tetap harus disertai kajian. Apabila dinilai belum perlu, maka rencana tersebut bakal ditolak.

Made mencontohkan rencana SMP negeri di Tlogomas urung direalisasikan. “Kami juga butuh data jumlah guru di tiap sekolah, termasuk sebaran berapa dana hibah ke sekolah swasta,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang ini. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Open House Lebaran, Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Saling Membantu dan Saling Menguatkan

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar open house pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri, Senin ...
KRONIK

Gelar Open House, Bupati Fauzi Ajak Warga Sumenep Silaturahmi ke Kediamannya

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah bersama istrinya, Nia ...
EKSEKUTIF

Wabup Lumajang Open House Lebaran di Rumah Dinas, Lanjut di  Kampung Halaman

LUMAJANG – Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma menggelar open house pada perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Open ...
KRONIK

Ahmad Basarah: Silaturahmi Megawati dan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu

JAKARTA – Ketua DPP sekaligus jubir PDI Perjuangan Ahmad Basarah angkat bicara soal rencana silaturahmi pertemuan ...
SEMENTARA ITU...

Ghoni Ajak Warga Surabaya Jadikan Lebaran Momentum Penguat Persatuan dan Semangat Gotong Royong

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengucapkan selamat Hari Raya ...
EKSEKUTIF

Salat Id, Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Bersama-sama Wujudkan Panca Cita

MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak masyarakat untuk mewujudkan Panca Cita visi dan misi ...