Selasa
21 Januari 2025 | 11 : 24

Ke Depan, Jokowi-JK Diminta Tetap Libatkan Rakyat

pdip jatim - jokowi - relawan tumpengan

pdip jatim - jokowi - relawan tumpenganJAKARTA – Saat Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjalankan pemerintahan mendatang, elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia (GDRI) minta agar rakyat dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Salah satu caranya, dengan membuka polling via internet.

Masukan ini sebagai upaya agar pemerintahan Jokowi-JK tetap mendapat dukungan penih dari rakyat. “Jokowi diharapkan membangun mekanisme peran serta publik dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan berbagai instrumen. Termasuk polling atau survei via internet,” kata Ray Rangkuti, dari elemen Lingkar Madani untuk Indonesia, dalam diskusi di Kafe Deli, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Menurut Ray, saat ini, Jokowi-JK hendaknya meninggalkan polemik dengan Koalisi Merah Putih dan meninggalkan ketergantungan terhadap partai, termasuk partai pendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Jokowi-JK, kata dia, saat ini harus bergantung sepenuhnya pada dukungan rakyat. Dengan sikap seperti ini, lanjut Ray, Jokowi-JK akan berada pada posisi di luar pertarungan antara KMP dan KIH.

Jokowi-JK tidak perlu khawatir dengan tekanan DPR dan partai-partai, karena dengan menjalankan mandat dari rakyat dan konstitusi, keduanya akan dilindungi rakyat dan konstitusi. Apabila DPR menghambat usulan kebijakan yang diajukan pemerintah demi kepentingan rakyat, lanjut Ray, Jokowi dapat menyampaikannya secara terbuka pada rakyat, agar rakyat dapat turut serta mengontrol atau menekan DPR.

Untuk itu, dia minta Jokowi-JK mengedepankan transparansi dalam menjalankan pemerintahan, dan melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan terhadap segala kebijakan yang berdampak pada kehidupan rakyat.

Sementara, Agus Susanto Indonesian Institute for Development for Democracy (Inded) berharap Jokowi tidak menggunakan strategi kompromi hanya agar pemerintahannya tak diganggu lembaga legislatif. Yang dibutuhkan, sebut Agus Susanto, adalah strategi negosiasi.

“Saya setuju tidak ada kompromi. Yang harus dilakukan yaitu menegosiasikan prioritas-prioritas yang dipandu common blue,” kata Agus.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow menambahkan, adu kuat di DPR telah berubah dari adu antara koalisi menjadi kubu politik tertentu melawan rakyat. “Kita akan menguji mana yang lebih kuat. Apakah rakyat atau parlemen yang sangat arogan itu, yang mengabaikan suara rakyat,” ujar Jeirry. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Ketua DPRD Ngawi Cek Banjir di Desa Cantel, Pastikan Kesiapan Penanganan

NGAWI – Hujan deras sejak sore hari kemarin hingga dini hari menyebabkan sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya, ...
KRONIK

Dukung Program Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Banyuwangi Siapkan 650 Hektare

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menyiapkan lahan seluas 650 hektare untuk program nasional swasembada ketahanan. ...
LEGISLATIF

Kunker ke Bali, Ada Longsor, Rita Haryati dan Rombongan Bantu Urus Pemulangan 4 Jenazah Korban ke Magetan

MAGETAN – Kunjungan kerja (kunker) rombongan anggota DPRD Magetan bersama pihak Dinas Pariwisata ke Bali berubah ...
KRONIK

Dukung Asta Cita Presiden, Bupati Fauzi Lakukan Penanaman Jagung Serentak

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan ...
LEGISLATIF

Soal Kepuasan Publik di 100 Hari Prabowo, Puan: Tantangan untuk Kerja Lebih Keras

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendapat ...
KRONIK

DPD PDI Perjuangan Jatim Berbagi Kebahagiaan Natal di Panti Asuhan Kasih Agape

SURABAYA – Memperingati Hari Raya Natal 2024, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar aksi ...