SURABAYA – Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu penyangga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang perkembangannya cukup pesat. Meski begitu, Sidoarjo menjadi kabupaten yang cukup unik apabila melihat kultur masyarakatnya.
Hal tersebut disampaikan Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Jawa Timur, Hari Yulianto, dalam acara talkshow Tribun Series dengan tema “Siapa Paling Layang Dipilih Warga Sidoarjo”, di Studio Kantor TribunJatim Network, Jalan Raya Rungkut Industri III No -68-70 Surabaya, Rabu (4/10/2023).
“Sidoarjo ini merupakan kabupaten yang cukup unik. Secara geografis, Sidoarjo ini berbatasan langsung dengan Surabaya yang seharusnya masyarakatnya itu cenderung metropolis, tapi ternyata masih bisa mempertahankan kulturnya yang ada,” ujar Hari.
“Warganya yang muslim mayoritas NU dan kesehariannya pun penuh dengan budaya NU, seperti tahlil, dan sebagainya. Kondisi ini menurut saya menarik,” imbuhnya.
Dengan kondisi tersebut dan ditambah sebagai salah satu pusat industri di Jatim, Hari pun menyoroti angka pengangguran yang masih cukup tinggi di Sidoarjo. Ia tak menampik bahwa hal tersebut merupakan salah satu dampak adanya pandemi Covid-19.
“Kabupaten Sidoarjo itu masuk dalam salah satu kabupaten dengan tingkat pengangguran tertinggi dengan angka 8,8 persen untuk data tahun 2022. Problem ini tidak bisa diselesaikan langsung karena ini harus diselesaikan bersama-sama dengan eksekutif,” jelas Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur itu.
Hari juga menjelaskan, hal tersebut bisa diatasi salah satunya lewat program padat karya seperti pavingisasi atau pembangunan jalan desa yang dalam pengerjaannya melibatkan masyarakat setempat untuk penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Sebagai caleg yang juga tinggal di Sidoarjo, ia berkomitmen untuk melayani dan membatu mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
“Seperti yang disampaikan Ibu Megawati di setiap kesempatan agar kami harus selalu menangis dan tertawa bersama rakyat. Intinya apapun yang terjadi di masyarakat itu yang menjadi beban kami untuk diselesaikan,” terangnya.
“Secara umum problem-problem kesejahteraan yang menjadi masalah dasar, seperti akses pendidikan, kesehatan, itu yang harus dituntaskan,” lanjutnya.
Selama ini, pihaknya pun rutin turun ke masyarakat untuk memastikan program yang diusung pemerintah terserap baik di masyarakat. Salah satunya program Program Indonesia Pintar (PIP).
“Saat ini kami punya Mbak Puti dari DPR RI dapil Sidoarjo Surabaya yang punya akses langsung untuk PIP itu. Insya Allah sudah sekira 120 ribu yang sudah terdistribusi ke masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Mengingat Pemilu 2024 dilakukan serentak, Hari menegaskan, setiap kali turun ke masyarakat, dirinya memperkenalkan dan menyampaikan pesan-pesan dari calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo.
Seperti diketahui, pada Pemilu 2024, selain memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, masyarakat juga memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk periode 2024-2029.
“Bagi caleg di PDI Perjuangan bukan hanya instruksi, tapi kami sudah memperjuangkan capres itu dengan sepenuh hati, bagaimana supaya calon presiden kita terpilih. Karena selama ini saat menyapa masyarakat itu sebelum memperkenalkan diri kita itu pasti membawa atau menyampaikan pesan dari calon presiden kita, karena kita sistimnya juga gotong royong,” ujar Hari.
“Prinsipnya kita di PDI Perjuangan yang utama adalah bagaimana supaya calon presiden kita terpilih, kemudian partai menang, baru ketiga kita bicara nama siapa yang harus jadi, artinya ini adalah level tahapan,” sambungnya. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS