SURABAYA – Ketua DPRD Surabaya Ir Armuji mengatakan, dewan akan mengawal penggunaan anggaran agar sesuai perencanaan yang telah dilakukan antara eksekutif dan legislatif. Khususnya terkait serapan anggaran di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Menurut Armuji, komisi-komisi di DPRD Surabaya telah membahas soal serapan anggaran ini. “Ternyata serapan anggaran di SKPD-SKPD sangat kecil, antara 50 – 60 persen. Ini evaluasi untuk masa anggaran 2014,” ungkap Armuji, kemarin.
Pihaknya memiliki catatan terkait SKPD yang dianggap lamban serapannya. Dia mencontohkan proyek pembangunan middle east ring Road (MERR) di Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Kata Armuji, serapan anggaran di SKPD ini turun karena MERR tak dilanjutkan setelah munculnya ada kasus.
“Mestinya kan tidak begitu. Ada kasus tapi kalau pimpinannya tak terlibat ya proyeknya jalan terus. Tapi ini tidak, malah ketakutan sehingga proyeknya berhenti,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Oleh karena itu, dalam pembagian anggaran 2015 dewan membuat terobosan, yakni pengalokasian anggaran APBD di masing masing dinas disesuaikan kemampuan SKPD yang bersangkutan. Harapannya, serapan anggaran dan kinerja SKPD di tahun mendatang menjadi lebih baik.
RAPBD Surabaya 2015 sendiri sudah disahkan melalui sidang paripurna pada Rabu (12/11/104) lalu. Kekuatan APBD Kota Surabaya 2015 mencapai Rp 7. 269.442.530.623. Komposisinya, belanja langsung sebesar Rp 4.831.876.889.711, dan untuk belanja tidak langsung dialokasikan sebesar Rp 2.437.565.640.912. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS