NGAWI – Bupati Ngawi Budi Sulisyono optimistis mampu meningkatan produksi pangan hingga 15 persen dari sekitar 800.000 ton menjadi 950.000 ton gabah kering giling tahun ini. Untuk mencapainya diperlukan saluran irigasi yang baik.
“Kita optimis bisa mencapai target itu. Pemerintah membantu petani dengan penyediaan alat pertanian, juga perbaikan distribusi pupuk, bibit, dan irigasi. Kita harus yakin swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Jokowi bisa tercapai,” kata Kanang, sapaan Budi saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pengerukan sedimen di Bendungan Budengan, Desa Legundi, Kecamatan Karang Jati, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1/2015) siang.
Bendungan Budengan sendiri tergolong vital keberadaannya, karena mengaliri 15 desa di Kabupaten Ngawi. Bendungan ini sudah lama mengalami pendangkalan akibat endapan lumpur dan selama 32 tahun tidak pernah diperbaiki.
Baca juga: Jokowi Percepat Distribusi Bibit dan Pupuk
Saat ini revitalisasi sudah mencapai 70 persen. “Dinding-dinding bendungan ini sudah rapi dibeton, dan sudah dilakukan pengerukan sehingga lebih dalam. Selain bendungan Desa Legundi, ada 11 titik lain yang harus diselesaikan,” jelas Kanang yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mendampingi kunjungan kerja Jokowi ke Ngawi menyampaikan bahwa setelah perbaikan sektor pertanian dijalankan, produksi pangan di setiap daerah bisa meningkat 15-20 persen. Target produksi pangan nasional pada 2015 dipatok sebanyak 73 juta ton.
Dia menyebutkan saat ini sudah berjalan perbaikan 1,5 juta hektar sarana irigasi se-Indonesia melampaui target presiden Jokowi yang menjanjikan 1 juta hektar.Di Jawa Timur sendiri perbaikan irigasi dilakukan pada lahan pertanian seluas 149.000 hektar. “Ini terbesar sepanjang sejarah,” ujar Amran.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian PU untuk memperbaiki 16 dam irigasi,” tambah Mentan. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS