KEDIRI – Calon tunggal Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono punya cara jitu untuk menggaet suara dari kalangan milenial, dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 9 Desember 2020 mendatang. Kali ini, pendekatan yang dia lakukan secara kultur budaya.
Cabup yang berpasangan dengan Cawabup Dewi Maria Ulfa ini menggelar Sarasehan Budaya Panji dihadiri guru seni dan OSIS Kabupaten dan SMK di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jumat (6/11/2020).
Dhito, sapaan akrabnya, mengatakan pendekatan secara kultur budaya dan kesenian sudah dia lakukan beberapa waktu lalu. Namun saat itu pendekatan yang dia lakukan baru menyentuh usia menengah ke atas.
Baca juga: Kiai Kampung se-Kabupaten Kediri Dukung dan Siap Memenangkan Mas Dhito-Mbak Dewi
Kali ini, dirinya mencoba melakukan pendekatan ke generasi milenial. Dia berpesan agar generasi milenial tidak melupakan tradisi budaya warisan leluhur yang sudah ada saat ini.
“Agar mereka sadar tidak melulu melestarikan budaya barat. Mereka harus sadar bahwa Kabupaten Kediri bisa berdiri seperti ini karena budayanya yang begitu kuat,” terang Dhito.
Dia mencontohkan budaya asli Kabupaten Kediri yang saat ini masih eksis, tak tergerus oleh zaman. Seperti wayang krucil dan wayang gedeg.
Sekarang ini yang ia lakukan, terang Dhito, adalah menginventarisir satu persatu untuk memilih peninggalan budaya asli khas Kabupaten Kediri.
Bahkan jika dipercaya memimpin kabupaten ini, dia tidak keberatan jika halaman depan luar kantor Pemkab Kediri nantinya dijadikan ajang kreasi oleh para seniman “Saya rasa kalau diadakan pergelaran seni satu bulan sekali tidak masalah,” ujarnya.
Putra dari politisi senior PDI Perjuangan yang sekarang menjabat Seskab, Pramono Anung, ini punya keinginan membangun gedung kesenian yang lokasinya berdekatan dengan museum.
“Kita akan bangun gedung kesenian yang rencananya berdekatan dengan museum. Nah museum ini sedang kita pikirkan konsepnya apakah itu menceritakan seluruh kesenian dan sejarah Kabupaten Kediri. Atau menjelaskan bagaimana sejarahnya dulu, Sri Aji Joyoboyo. Antara kedua itu yang kita matangkan,” terang Dhito.
Selain sarasehan budaya Panji, di sela-sela kegiatan disisipi edukasi tentang tata cara mencoblos yang benar kepada generasi mileni. (putera)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS