MALANG – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang sama sekali tidak merisaukan keberadaan calon incumbent yang melakukan start lebih dulu untuk memenangkan pemilu kepala daerah (pilkada) setempat, Desember 2015 mendatang.
“Namanya saja incumbent, pasti lebih diuntungkan dan itu sangat wajar kalau start lebih awal dan kampanye itu dibalut melalui berbagai kegiatan yang digulirkan dan semuanya bersentuhan langsung dengan masyarakat luas,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Eddy Rumpoko di Malang, Senin (27/4/2015).
Meski demikian, tegas Eddy, belajar dari kekalahan periode sebelumnya, kader PDI Perjuangan daerah ini siap bertarung dan meraup suara signifikan untuk memenangkan pilkada Kabupaten Malang, meski yang dihadapi nanti adalah calon incumbent, Rendra Kresna, dari Partai Golkar.
Menurut ER, sapaan Eddy Rumpoko, dalam politik apa pun bisa terjadi tergantung pemilik suara dan mesin politik partai yang bergerak. Bahkan dalam banyak pilkada, sebutnya, calon incumbent juga ada yang menelan kekalahan sehingga PDI Perjuangan harus bekerja keras dan mengerahkan seluruh kekuatan untuk memenangkan pilkada.
Soal kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai politik lain, jelas ER, masih terbuka lebar, dan bahkan tidak menutup kemungkinan koalisi 2010 antara PDI Perjuangan-PKB kembali terjadi. PDI Perjuangan, jelas dia, bukan hanya dilihat partainya semata, namun juga komunitasnya. Misalnya dari kader ormas Islam terbesar (NU).
Hanya, pihaknya tidak mau terburu-buru menjalin koalisi dengan partai lain dengan pertimbangan tergantung dinamika politik yang berkembang saat ini.
Selain itu, pengurus DPD Jatim dan DPP juga masih melakukan survei serta memantau langsung dinamika politik yang ada. Pengurus DPD dan DPP memiliki pandangan sendiri, sesuai pengamatan yang dilakukan selama ini.
“Kami juga akan menyerahkan hasil evaluasi setelah rapat dengan seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC),” ujarnya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS